Dogecoin dan Shiba Inu masih menjadi pilihan bagi banyak penggemar _memecoin_, hal ini dibuktikan dengan Dogecoin yang masih menjadi _memecoin_ sekaligus aset kripto ke-8 terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar. Shiba Inu juga terus berkembang, dengan salah satu pengembangnya, "Ryoshi" mengungkapkan bahwa mereka akan mengeluarkan inovasi platform skalabilitas _layer 2_ yang dikenal dengan Shibarium. 

Shiba Inu memiliki kesempatan yang lebih besar perihal kenaikan harga ke depannya karena inovasi tersebut. Terlebih, di dalam inovasi tersebut termasuk _burn_ token Shiba Inu yang beredar di sirkulasi. Hingga akhir Mei, tingkat _burn_ Shiba Inu meningkat hingga 26.450%. Hal ini membuat banyak analis pasar memprediksi harga Shiba Inu dapat menyentuh USD0,1 atau sekitar Rp1.497 pada 2025 jika semua inovasi yang direncanakan dapat dengan lancar dilaksanakan.

Meski begitu, penggemar _memecoin_ juga masih memiliki keresahan karena kebanyakan _memecoin_, termasuk Dogecoin dan Shiba Inu, diperdagangkan di _centralized exchange_ (CEX). Terlebih setelah jatuhnya _exchange_ FTX, banyak investor yang enggan untuk bertransaksi di CEX dan mulai beralih ke _decentralized exchange_ (DEX). 

Digadang-gadang sebagai revolusioner _trading_ dengan DEX inovatif yang dibawa, Tradecurve (TCRV) diprediksi dapat menikmati kenaikan hingga 50 kali di saat _presale_-nya. Hal itu disebabkan oleh segudang fitur yang diberikan oleh Tradecurve, mulai dari pembelian aset forex, saham, komoditas, kripto tanpa harus melewati persyaratan _know-your-customer_ (KYC) yang menyebalkan. Investor dapat melakukan _trading_ secara anonim, cukup dengan menghubungkan _wallet_ mereka.

Kemudian, Tradecurve juga menawarkan akademi _metaverse trading_, _trading_ AI, sampai _copy trading_. 

Jika tertarik, investor dapat mengikuti _presale_ di situs web https://tradecurve.io/.

Meski hype memecoin mengarah pada token lainnya, Dogecoin dan Shiba Inu masih menjadi pilihan banyak penggemar memecoin.

Di Tradecurve, investor dapat melakukan trading secara anonim, cukup dengan menghubungkan wallet mereka. (Foto CDI)

large_146-29 Mei-Minat Terhadap DEX Meningkat, Tradecurve Dapat Menjadi Pilihan di Tengah Hype Memecoin.jpg

medium_146-29 Mei-Minat Terhadap DEX Meningkat, Tradecurve Dapat Menjadi Pilihan di Tengah Hype Memecoin.jpg

small_146-29 Mei-Minat Terhadap DEX Meningkat, Tradecurve Dapat Menjadi Pilihan di Tengah Hype Memecoin.jpg

thumbnail_146-29 Mei-Minat Terhadap DEX Meningkat, Tradecurve Dapat Menjadi Pilihan di Tengah Hype Memecoin.jpg

146-29 Mei-Minat Terhadap DEX Meningkat, Tradecurve Dapat Menjadi Pilihan di Tengah Hype Memecoin.jpg

Tingginya Minat Terhadap DEX Jadikan Tradecurve Sebagai Opsi di Tengah Hype Memecoin

Pada 1883, Ada Lovelace dan Charles Babbage mengembangkan bahasa pemrograman pertama untuk Analytical Machine, yang menjadi salah satu contoh awal dari penggunaan program bahasa pada komputer mekanik. Lebih dari satu abad kemudian, JavaScript diciptakan oleh Brendan Eich pada 1995, yang saat ini menjadi salah satu bahasa pemrograman paling banyak digunakan di dunia, dengan 63,61% pengguna di seluruh dunia pada 2023.

Selama hampir tiga dekade, para profesional dan pengembang ahli telah mempersembahkan usaha mereka untuk pengembangan dan penguasaan JavaScript secara terus-menerus dalam lanskap pemrograman.

Pada 2014, Gavin Wood memimpin WEB3, memperkenalkan pendekatan revolusioner untuk mengatasi tantangan-tantangan yang muncul. Di era internet ini, yang memberikan kekuatan kepada pengguna individu untuk lebih mengendalikan data dan kontennya, perbedaan signifikan antara kedua teknologi ini seringkali menjadi hambatan bagi para profesional WEB2 yang ingin memasuki ranah WEB3.

Di sinilah Agoric melihat celah dan mengambil peran, yakni sebagai platform yang berfungsi sebagai jembatan akses untuk membuka potensi penuh teknologi WEB3 dan tetap selaras dengan tren konsumen yang terus berkembang.

## Apa itu Agoric?

[Agoric](https://agoric.com/) merupakan sebuah platform blockchain berbasis _proof-of-stake_ yang beroperasi di _layer-1_ yang interoperabel. Platform ini memungkinkan para pengembang yang beroperasi di lingkungan WEB2 untuk melakukan migrasi ke teknologi WEB3 dengan mudah dan mulus. Agoric dibangun di atas Cosmos SDK yang menggunakan algoritma Proof-of-Stake Tendermint, dan didukung oleh Inter Blockchain Communications Protocol dan Interchain Foundation.

## Fitur Apa yang Ditawarkan?

Secara sederhana, Agoric merupakan pilihan utama bagi pengembang WEB2 yang ingin beralih ke WEB3. Agoric memungkinkan pengguna untuk membuat Smart Contract dan Decentralized App (DApps) berbasis JavaScript, menawarkan bahasa yang familiar bagi pengembang WEB2 yang memasuki dunia WEB3.

## Pengembang Dapat Dengan Mudah Membangun dApps Melalui Default Dapp Template

Pengguna tidak perlu memulai pengembangan Dapp dari awal, karena Agoric menyediakan [Default Dapp Template](https://docs.agoric.com/guides/getting-started/start-a-project.html#initialize-the-default-dapp-template) yang dapat disesuaikan. Untuk sepenuhnya memanfaatkan potensi template ini, pengguna disarankan untuk mengikuti langkah-langkah yang disempurnakan berikut:

- Pasang Agoric SDK.
- Siapkan template aplikasi default.
- Mulai Agoric Solo Client dan Simulated Blockchain.
- Hubungkan ke Agoric Wallet dan REPL untuk persiapan penyebaran _smart contract_.
- Deploy _smart contract_ dan API serta mulai Dapp UI.

## Smart Contract Berbasis JavaScript

JavaScript merupakan bahasa yang familiar bagi pengembang WEB2, sehingga memungkinkan mereka untuk lebih cepat mengembangkan dan berpindah ke teknologi WEB3. Agoric menggunakan Hardened JavaScript, yang melindungi kode JS dari ancaman dan serangan eksternal melalui komponen yang telah difiksasi, validasi input untuk mencegah serangan injeksi SQL, dan praktik pengkodean yang aman lainnya. Hasilnya, proses pembuatan, pengujian, dan modifikasi Dapps di Agoric tidak hanya lebih mudah, tetapi juga sangat aman.

## Peran Token BLD dalam Agoric

Pemegang token BLD diberi _reward_ atas partisipasi aktif mereka sebagai validator, peran yang sangat penting dalam menjaga operasi lancar jaringan. Selain itu, sistem tata kelola _on-chain_ Agoric memberikan prioritas pada keterlibatan komunitas, memberikan pemegang BLD peran yang signifikan dalam membentuk keputusan-keputusan penting. Hal ini menjadikan BLD lebih dari sekadar sebuah token, melainkan menjadi salah satu pilar utama dalam ekosistem Agoric yang dinamis, mencerminkan baik fungsionalitas maupun pemberdayaan komunitas.

## Roadmap

Untuk mengoptimalkan penyampaian layanan mereka, Agoric menjaga komunikasi yang transparan dengan [membagikan](https://agoric.com/roadmap) kegiatan bulanan terbaru mereka, mulai dari keterlibatan komunitas hingga upaya pengembangan.

Pada September, Agoric telah memulai rencana untuk fokus pada Inter Protocol: Dukungan Multi-Collateral, dengan tujuan untuk meningkatkan UI Inter Protocol, memperbaiki _tool_ penawaran likuidasi, dan melakukan pembaruan kontrak uji.

Sebagai informasi, Inter Protocol merupakan sebuah aplikasi terdesentralisasi yang dikelola oleh komunitas dan diluncurkan di jaringan Agoric, menggunakan platform Hardened JavaScript.

Aplikasi ini mengimplementasikan _stable token_ bernama Inter Stable Token (IST). IST memiliki beberapa fungsi, termasuk membayar _fee_ di _chain_ Agoric dan memudahkan transaksi dengan jaringan mitra. Inter Protocol memperoleh pendapatan baik melalui pembuatan vault, maupun dari denda yang terkait dengan likuidasi.

Baru-baru ini, Inter Protocol telah meluncurkan IST Vault, yang menciptakan kemampuan untuk mint IST berdasarkan aset interchain utama.

IST Vault beroperasi dalam kerangka kerja _hybrid collateralization_ yang terbagi menjadi dua fungsi utama. Pertama, ada prinsip dasar _overcollateralization_, yang berarti bahwa ketika IST di-mint, jumlah aset yang diberikan sebagai jaminan untuk _mint_ 1 IST lebih besar dari nilai 1 IST. Yang kedua, ada pembentukan cadangan yang meningkatkan safety margin dengan cara melakukan pembelian aset jika terjadi likuidasi IST terlalu cepat.

Saat ini, pengguna memiliki dua cara untuk _mint_ IST, baik dengan membuka Vault, atau menukarkan stablecoin yang telah disetujui IST dengan rasio 1:1 melalui Parity Stability Module (PSM). 

Perlu dicatat bahwa IST di-_mint_ di dalam jaringan Agoric, sehingga Agoric Smart Wallet perlu digunakan sebagai tambahan untuk wallet Cosmos.

 Selain itu, Agoric telah merancang pengembangan  Mobile Wallet Support untuk Dapps Agoric, sebagai respons terhadap kebutuhan khusus yang telah diungkapkan oleh mitra referensi Mainnet-2.

Saat ini, Agoric tengah bekerja pada Dukungan Mainnet-2 Reference Partner Support, yang mencakup dukungan untuk mitra referensi MN-2 dan persiapan jaringan untuk mendukung _contract_ pihak ketiga yang beragam. 

Rencananya, Agoric akan mengumumkan dua mitra baru selama konferensi Cosmoverse yang akan berlangsung pada 4-5 Oktober 2023 di Istanbul Turki. Cosmoverse merupakan sebuah acara yang difokuskan pada ekosistem Cosmos, dengan tujuan untuk menghubungkan komunitas Cosmos dengan ekosistem lainnya, serta meningkatkan sinergi di antara berbagai jaringan.

Selama bulan ini, perkembangan dan pembaruan yang telah diselesaikan termasuk implementasi _runaway execution protection_ untuk _contract_ baru guna melindungi jaringan dari _runaway access execution_ ketika Agoric beralih menjadi platform untuk banyak _contract_ pihak ketiga, serta peningkatan kinerja di berbagai skenario pengguna yang dibutuhkan untuk peluncuran _contract_ yang diharapkan akan datang dalam waktu dekat.

## Profil Founder Agoric

Pada 2018, Agoric didirikan oleh sekelompok peneliti keamanan dan ilmuwan komputer yang terdiri dari individu terkemuka seperti Mark Miller, Dean Tribble, Brian Warner, dan Bill Tulloh. Visi mereka adalah membuat dunia blockchain yang kompleks dapat diakses oleh semua orang dengan menggunakan JavaScript, sehingga menghilangkan hambatan yang menghalangi pengembang WEB2untuk memasuki ruang ini. Pada dasarnya, mereka bertujuan untuk membangun jembatan antara lanskap WEB2 dan WEB3.

"Tujuan kami selalu adalah untuk membawa seluruh ekonomi dunia secara aman ke dunia online. Agoric berkomitmen untuk menyediakan kerangka kerja pemrograman modern yang memungkinkan pengembang, termasuk yang sudah mahir dalam JavaScript, untuk membuat berbagai jenis aplikasi,” ungkap CEO Agoric, Dean Tribble. “Pendekatan kami membuka peluang bagi pengembang mainstream untuk terlibat dengan WEB3 dan membangun solusi inovatif, beralih dengan lancar dari pemrograman tradisional ke teknologi terdesentralisasi."

## Kesimpulan

Secara ringkas, Agoric tidak hanya menciptakan produk, tetapi juga menciptakan ruang untuk pertumbuhan WEB3. Di lanskap yang selalu berubah dalam WEB3, Agoric mengambil peran utama dalam mengubah bentuk keuangan dan teknologi. Melalui konsep _Market-based programming, _smart contract_ Agoric meniru dinamika dunia nyata, sehingga kolaborasi antara pengembang menjadi lebih mudah.


Agoric memungkinkan pengguna untuk membuat Smart Contract dan Decentralized App (DApps) berbasis JavaScript, menawarkan bahasa yang familiar bagi pengembang WEB2 yang ingin memasuki dunia WEB3.

Agoric sebagai solusi bagi para pengembang WEB2 untuk masuk ke WEB3. (Foto CDI)

large_121-25 September-Agoric Permudah Migrasi dari WEB2 ke WEB3 dengan Smart Contract Berbasis JavaScript.jpg

medium_121-25 September-Agoric Permudah Migrasi dari WEB2 ke WEB3 dengan Smart Contract Berbasis JavaScript.jpg

small_121-25 September-Agoric Permudah Migrasi dari WEB2 ke WEB3 dengan Smart Contract Berbasis JavaScript.jpg

thumbnail_121-25 September-Agoric Permudah Migrasi dari WEB2 ke WEB3 dengan Smart Contract Berbasis JavaScript.jpg

121-25 September-Agoric Permudah Migrasi dari WEB2 ke WEB3 dengan Smart Contract Berbasis JavaScript.jpg

Agoric Permudah Migrasi dari WEB2 ke WEB3 dengan Smart Contract Berbasis JavaScript

_Exchange_ Coinbase dilaporkan akan membeli FTX Eropa dalam rangka rencana mereka untuk memperluas bisnis derivatif _exchange_ tersebut, menurut [Fortune](https://fortune.com/crypto/2023/09/22/coinbase-ftx-europe-derivatives-futures-binance-crypto/).

Coinbase sendiri mempertimbangkan FTX Eropa yang dijual setelah perusahaan utama mereka, FTX, mengumumkan kebangkrutannya pada tahun lalu. Dilaporkan pembahasan akuisisi antara Coinbase dan FTX Eropa sudah mencapai "tahap akhir".

Coinbase juga mempertimbangkan bisnis derivatif FTX Eropa yang "sangat menguntungkan" dan memiliki basis pelanggan yang terus bertumbuh sebagai alasan akuisisi. Saat ini, tidak hanya Coinbase yang tertarik dengan FTX Eropa, terdapat juga nama-nama seperti Crypto.com dan Trek Labs yang juga tertarik, menurut laporan tersebut. 

FTX Eropa sendiri menawarkan berbagai macam produk derivatif. Namun, poin menarik dari _exchange_ Eropa tersebut adalah karena mereka satu-satunya yang memiliki lisensi untuk menawarkan _perpetual futures_, penawaran derivatif yang sangat populer di Eropa.

Di tengah tekanan regulasi di Amerika Serikat, Coinbase masih ingin memperluas layanan mereka secara global.

FTX Eropa sendiri menawarkan berbagai macam produk derivatif. (Foto CDI)

large_120-25 September-Masih Ingin Memperluas Layanan ke Luar Negeri, Coinbase Dilaporkan akan Akuisisi FTX Eropa.jpg

medium_120-25 September-Masih Ingin Memperluas Layanan ke Luar Negeri, Coinbase Dilaporkan akan Akuisisi FTX Eropa.jpg

small_120-25 September-Masih Ingin Memperluas Layanan ke Luar Negeri, Coinbase Dilaporkan akan Akuisisi FTX Eropa.jpg

thumbnail_120-25 September-Masih Ingin Memperluas Layanan ke Luar Negeri, Coinbase Dilaporkan akan Akuisisi FTX Eropa.jpg

120-25 September-Masih Ingin Memperluas Layanan ke Luar Negeri, Coinbase Dilaporkan akan Akuisisi FTX Eropa.jpg

Masih Ingin Memperluas Layanan ke Luar Negeri, Coinbase Dilaporkan akan Akuisisi FTX Eropa

_Exchange_ kripto asal Korea Selatan, Upbit, menghentikan sementara layanan token Aptos (APT) setelah gagal memverifikasi token APT palsu yang dibuat dengan nama "ClaimAPTGift.com", Minggu (24/9).

Token APT palsu tersebut berhasil merangsek masuk ke 400 ribu _wallet_ Aptos setelah dibuat pada 21 September lalu. Dikabarkan, Upbit gagal memverifikasi kode sumber dari token palsu tersebut, sehingga _exchange_ mengakui token palsu tersebut sebagai token Aptos yang asli. Hal ini membuat beberapa pengguna di Korea menerima APT tanpa pernah mengirimnya sama sekali.

[**X**](https://twitter.com/definalist/status/1705916604473901076)

Kejadian ini membuat Upbit menghentikan sementara deposit dan penarikan APT, menyatakan bahwa mereka menyadari "usaha deposit tidak normal", dan melakukan inspeksi sistem _wallet_.

Token palsu tersebut kemungkinan merupakan token palsu hasil _airdrop_ yang umumnya pengguna mengirim token itu dengan link yang mengarah ke situs web _phishing_. Beberapa pengguna juga berhasil menjual token APT palsu dan mengantongi uangnya. Pusat pengguna Upbit saat ini sudah meminta _refund_ dari para pengguna yang menjual token APT palsu.

Dalam pernyataan resminya, Upbit menyatakan bahwa masalah ini sudah diselesaikan pada 11.00 PM waktu lokal, atau 09.00 PM waktu lokal Indonesia, Minggu (24/9). Pada Senin pagi, layanan deposit dan penarikan juga sudah dapat dinikmati kembali oleh para pengguna, meskipun mereka mengimbau bahwa kemungkinan masih ada _delay_ dalam memproses deposit dan penarikan.

"Aksi terkait usaha deposit tidak normal telah selesai, dan tidak ada masalah dengan transaksi Aptos," kata Upbit.

Dikabarkan Upbit gagal memverifikasi kebenaran terkait token APT yang palsu tersebut.

Dikabarkan, Upbit gagal memverifikasi kode sumber dari token palsu tersebut. (Foto CDI)

large_119-25 September-Exchange Upbit Sempat Loloskan Token APT Palsu, Hentikan Sementara Layanan Token Tersebut.jpg

medium_119-25 September-Exchange Upbit Sempat Loloskan Token APT Palsu, Hentikan Sementara Layanan Token Tersebut.jpg

small_119-25 September-Exchange Upbit Sempat Loloskan Token APT Palsu, Hentikan Sementara Layanan Token Tersebut.jpg

thumbnail_119-25 September-Exchange Upbit Sempat Loloskan Token APT Palsu, Hentikan Sementara Layanan Token Tersebut.jpg

119-25 September-Exchange Upbit Sempat Loloskan Token APT Palsu, Hentikan Sementara Layanan Token Tersebut.jpg

Exchange Upbit Sempat Loloskan Token APT Palsu, Hentikan Sementara Layanan Token Tersebut

Mengandalkan _blockchain_, Everlodge berusaha untuk menghilangkan kesulitan yang dialami oleh orang-orang yang ingin memiliki properti, umumnya properti yang disewakan menjadi tempat liburan, seperti yang sering dilihat di Airbnb.

Dengan model bisnis yang unik, Everlodge masuk ke dalam pasar real estate global dan memungkinkan orang untuk menjadi investor dengan biaya terendah USD250 atau sekitar Rp3,8 juta.

Mereka menghilangkan kesulitan mengurus hal-hal yang terkait dengan investasi properti seperti dokumen-dokumen kepemilikan hingga melalui perantara bank dan pengecekan kredit atau biaya tersembunyi.

Caranya adalah dengan fraksionalisasi, atau membagi-bagi kecil sebuah properti menjadi _non-fungible tokens_ (NFT) yang mencerminkan nilai aset properti. Dengan itu, keamanan bagi investor serta bukti kepemilikan pun terjamin.

Tidak hanya NFT, Everlodge juga menawarkan Everlodge Rewards Club, yaitu keuntungan khusus bagi pemilik token Everlodge (ELDG), senilai satu malam menginap di properti yang ditawarkan Everlodge dengan gratis. Token ELDG juga dapat di-_staking_ dan pemiliknya bisa bersantai mendapatkan _passive income_.

Token ELDG saat ini masih dalam _presale_ fase ke-3 dan harganya masih sangat rendah, USD0,018 atau sekitar Rp277. Di _presale_ selanjutnya, dikabarkan tokennya akan naik ke harga USD0,019 atau sekitar Rp307.

Mengurus kepemilikan properti di dunia nyata saat ini masih dianggap sulit dan membutuhkan proses panjang, mulai dari mengurus berbagai berkas, verifikasi dokumen, dan melakukan berbagai hal di bank. Menanggapi kenyataan tersebut, Everlodge pun menemukan peluang yang diharapkan bisa menjadi solusi yang unik dan menarik terkait kepemilikan properti ini.

Tidak hanya NFT, Everlodge juga menawarkan Everlodge Rewards Club. (Foto CDI)

Tingginya Minat Terhadap DEX Jadikan Tradecurve Sebagai Opsi di Tengah Hype Memecoin

Pelajari Lebih Lanjut

Cerita Terkait

Topik Lainnya