CoinDesk Indices Trend Indicator menunjukkan bahwa bitcoin (BTC) dan ether (ETH) sama-sama memulai Juni dengan kerugian namun mengarah ke tempat yang berbeda karena perbedaan yang ditunjukkan indikator. Bitcoin Trend Indicator (BTI) menunjukkan sinyal yang lebih netral, sedangkan Ether Trend Indicator (ETI) menunjukkan bahwa ETH akan mengalami kenaikan.

![K3ZFF44GQFCCVBQUTYTXMPFDWM.png](/uploads/K3_ZFF_44_GQFCCVBQUTYTXMPFDWM_f52d7e6c7b.png)

Pengukuran indikator tren tersebut didesain untuk melihat pergerakan harga dan kekuatan momentum sebuah aset. Terdapat lima kategori pembagian sinyal, mulai dari "Significant Downtrend" sampai "Significant Uptrend". Membuat sinyal ini melibatkan _moving average_ dari berbagai ukuran dan durasi, dan sampai durasi yang lebih pendek melintasi ke atas atau ke bawah durasi yang lebih panjang.

Tren ether baru saja bergerak dari netral ke _significant uptrend_ tiga hari lalu, sementara bitcoin, berpindah dari _downtrend_ ke netral empat hari lalu.

![NE5UXEFUQBENTH54GG5HOQ7IPA.png](/uploads/NE_5_UXEFUQBENTH_54_GG_5_HOQ_7_IPA_0693bc5165.png)

Data _on-chain_ juga menunjukkan bahwa investor masih _bullish_ terhadap ETH. Ditunjukkan dari _funding rate_ untuk _futures_ ETH masih positif sejak 7 April, kemudian terhadap kontraksi suplai sebanyak 274 ribu ETH sejak September dan grafik ETH secara umum menunjukkan kenaikan sejak November 2022.

Di sisi lain BTC mengalami kenaikan pada tahun ini sebanyak 62% namun perlahan makin melambat dan turun hampir 8% pada Mei.

Bitcoin menunjukkan sinyal yang lebih netral sedangkan ether kemungkinan akan mengalami kenaikan.

Pengukuran indikator tren tersebut didesain untuk melihat pergerakan harga dan kekuatan momentum sebuah aset. (Foto CDI)

large_05-02 Juni-Awali Juni Dengan Kerugian, BTC dan ETH Tunjukkan Sinyal Berbeda.jpg

medium_05-02 Juni-Awali Juni Dengan Kerugian, BTC dan ETH Tunjukkan Sinyal Berbeda.jpg

small_05-02 Juni-Awali Juni Dengan Kerugian, BTC dan ETH Tunjukkan Sinyal Berbeda.jpg

thumbnail_05-02 Juni-Awali Juni Dengan Kerugian, BTC dan ETH Tunjukkan Sinyal Berbeda.jpg

05-02 Juni-Awali Juni Dengan Kerugian, BTC dan ETH Tunjukkan Sinyal Berbeda.jpg

Awali Juni Dengan Kerugian, BTC dan ETH Tunjukkan Sinyal Berbeda

All Nippon Airways (ANA), maskapai penerbangan terbesar di Jepang, baru-baru ini meluncurkan ANA GranWhale NFT Marketplace, sebuah _marketplace non-fungible token_ (NFT) berbasis _blockchain_ Ethereum.

_Marketplace_ ini dirilis melalui anak perusahaannya yakni ANA NEO, yang berfokus pada pengalaman digital yang mendalam di seluruh ekosistem ANA. 

GranWhale NFT Marketplace saat ini mendukung _wallet_ MetaMask dan pembayaran menggunakan mata uang fiat melalui kartu kredit.

Koleksi pertama di _marketplace_ ini akan menampilkan karya dari fotografer penerbangan terkenal, Luke Ozawa, yang telah memotret pesawat selama lebih dari 50 tahun. Selain itu, perusahaan juga akan menampilkan NFT dari dua pesawat terbang 3D digital, termasuk Boeing 787 yang telah dimodifikasi dan diperkenalkan oleh ANA pada 2011 silam. Ada juga koleksi seni generatif bernama Airbits, yang menampilkan pilot pesawat dengan gaya piksel.

"Sebagai bagian dari grup maskapai penerbangan pertama yang meluncurkan pasar NFT, kami sangat senang dapat merintis jalan baru untuk terhubung dengan pelanggan kami dan meningkatkan pengalaman mereka," tutur Presiden ANA NEO, Mitsuo Tomita, dalam [siaran pers](https://www.anahd.co.jp/group/en/pr/202305/20230530.html). "Melalui inisiatif ini, kami berharap dapat menggali potensi NFT di industri penerbangan, memadukan dunia digital dan fisik untuk menciptakan pengalaman unik dan tak terlupakan yang menakjubkan."

ANA bergabung dengan maskapai penerbangan lain yang tertarik mengintegrasikan konsep kripto ke dalam bisnis mereka. Pada Maret, maskapai penerbangan Argentina, Flybondy, memperluas kemitraannya dengan perusahaan tiket NFT yakni TravelX untuk menawarkan [tiket elektronik dalam bentuk NFT](https://www.coindesk.id/berita/maskapai-argentina-flybondi-mulai-adopsi-nft-sebagai-tiket-pesawat) di _blockchain_ Algorand.

GranWhale NFT Marketplace saat ini mendukung wallet MetaMask dan pembayaran menggunakan mata uang fiat melalui kartu kredit.

ANA mengikuti jejak maskapai penerbangan lainnya yang memanfaatkan teknologi Web3. (Foto CDI)

large_02-02 Juni-Maskapai Jepang, ANA, Jelajahi Web3 dengan Peluncuran Marketplace NFT.jpg

medium_02-02 Juni-Maskapai Jepang, ANA, Jelajahi Web3 dengan Peluncuran Marketplace NFT.jpg

small_02-02 Juni-Maskapai Jepang, ANA, Jelajahi Web3 dengan Peluncuran Marketplace NFT.jpg

thumbnail_02-02 Juni-Maskapai Jepang, ANA, Jelajahi Web3 dengan Peluncuran Marketplace NFT.jpg

02-02 Juni-Maskapai Jepang, ANA, Jelajahi Web3 dengan Peluncuran Marketplace NFT.jpg

Maskapai Jepang, ANA, Jelajahi Web3 dengan Peluncuran Marketplace NFT

_Crypto exchange_ Crypto.com mengumumkan pihaknya telah menyelesaikan proses perizinan untuk menawarkan layanannya di Singapura.

Melalui [siaran pers](https://crypto.com/company-news/crypto-com-obtains-major-payment-institution-licence-from-monetary-authority-of-singapore) pada Kamis (1/6/2023), Crypto.com menyatakan telah menerima lisensi Major Payment Institution (MPI) untuk layanan Digital Payment Token (DPT) dari Monetary Authority of Singapore (MAS).

_CEO_ Crypto.com, Kris Marszalek, mengungkapkan komitmen perusahaan untuk menjunjung tinggi integritas sektor aset digital.

Menurut laporan [_CoinDesk_](https://www.coindesk.com/policy/2022/06/22/singapore-grants-in-principle-licenses-to-cryptocom-two-others/), Crypto.com telah mendapatkan persetujuan prinsip di Singapura pada Juni 2022.

Pengakuan regulasi ini menambah daftar pengakuan serupa yang telah diterima oleh Crypto.com di berbagai negara. Perusahaan telah memperoleh lisensi untuk menerbitkan uang elektronik, membuka akun, menyediakan layanan pembayaran dan transfer antar negara, dan sejenisnya. Misalnya, Pada Maret, Crypto.com menyatakan bahwa pihaknya hampir menyelesaikan proses lisensi operasional dari Virtual Assets Regulatory Authority (VARA) Dubai.

**Baca Lebih Lanjut: [Crypto.com Hampir Selesaikan Proses Lisensi Operasional di Dubai](https://www.coindesk.id/berita/crypto-com-hampir-selesaikan-proses-lisensi-operasional-di-dubai)**

Selain itu, perusahaan juga telah melebarkan sayapnya dengan memperoleh persetujuan regulasi di negara lainnya seperti [Brasil](https://www.coindesk.id/berita/crypto-com-mendapat-lisensi-lembaga-pembayaran-di-brasil), [Italia](https://www.coindesk.id/berita/bursa-aset-kripto-crypto-com-melebarkan-sayap-ke-italia), [Korea Selatan](https://www.coindesk.id/berita/crypto-com-mendapatkan-lisensi-peraturan-korea-selatan-setelah-mengakuisisi-firma-lokal).



Crypto.com telah mendapatkan persetujuan prinsip di Singapura pada Juni 2022.

Crypto.com memperoleh lisensi untuk menawarkan layanan token digital di Singapura. (Foto CDI)

large_01-02 Juni-Usai Terima Izin Prinsip, Crypto.com Sukses Peroleh Lisensi Token Digital di Singapura.jpg

medium_01-02 Juni-Usai Terima Izin Prinsip, Crypto.com Sukses Peroleh Lisensi Token Digital di Singapura.jpg

small_01-02 Juni-Usai Terima Izin Prinsip, Crypto.com Sukses Peroleh Lisensi Token Digital di Singapura.jpg

thumbnail_01-02 Juni-Usai Terima Izin Prinsip, Crypto.com Sukses Peroleh Lisensi Token Digital di Singapura.jpg

01-02 Juni-Usai Terima Izin Prinsip, Crypto.com Sukses Peroleh Lisensi Token Digital di Singapura.jpg

Crypto.com Sukses Peroleh Lisensi Token Digital di Singapura

European Central Bank (ECB) melakukan finalisasi prototipe euro digital, namun belum mengesahkannya karena masih bersiap menunggu keputusan apakah akan mengembangkan mata uang fiat Uni Eropa dengan bentuk baru atau tidak dalam waktu satu tahun, menurut [laporan](https://www.ecb.europa.eu/paym/intro/news/html/ecb.mipnews230526.en.html) yang dirilis Jumat (26/5).

"Ini membuktikan bahwa mungkin untuk mengintegrasikan pilihan desain euro digital dengan rapi ke lanskap pembayaran yang tersedia sembari meninggalkan cakupan untuk fitur dan teknologi inovatif," ungkap anggota Executive Board ECB, Fabio Panetta dalam [surat ke Irene Tinagli]("Ini membuktikan bahwa mungkin untuk mengintegrasikan pilihan desain euro digital dengan rapi ke lanskap pembayaran yang tersedia sembari meninggalkan cakupan untuk fitur dan teknologi inovatif," ungkap anggota Executive Board ECB, Fabio Panetta dalam surat ke Irene Tinagli, anggota European Parliament ().
), anggota European Parliament.

ECB mengungkapkan bahwa _central bank digital currency_ (CBDC) potensial ini dapat didesain untuk mendorong inovasi. Meski begitu, prototipe ECB ini tersandung [kontroversi](https://www.coindesk.com/policy/2022/09/29/eu-lawmakers-attack-amazons-involvement-in-digital-euro-project/) karena terdapat keikutsertaan perusahaan teknologi Amerika Serikat, Amazon.

Pihak UE mengungkapkan kekhawatiran mereka karena sebelumnya euro digital merupakan salah satu proyek yang bekerja sama dengan perusahaan teknologi AS lainnya, Facebook, di bawah mata uang Libra yang sampai sekarang tidak ada kelanjutannya. Panetta bahkan sampai menyuarakan untuk "putar balik" karena takut prototipe tersebut hanya "eksperimen" yang selanjutnya akan dilupakan begitu saja.

ECB sendiri menolak teknologi _ledger_ terdistribusi sebagai dasar euro digital dan akan menggunakan UTXO, atau _unspent transaction output_ sebagai model yang akan digunakan. UTXO sendiri merupakan sistem yang memungkinkan validasi transaksi yang cepat dan efisien dan mendukung banyak tipe pembayaran.

Pengesahan masih menunggu keputusan apakah akan mengembangkan mata uang fiat Uni Eropa dengan bentuk baru atau tidak.

ECB mengungkapkan bahwa CBDC potensial ini dapat didesain untuk mendorong inovasi. (Foto CDI)

large_171-31 Mei-European Central Bank Finalisasi Prototipe Euro Digital, Namun Masih Belum Disahkan.jpg

medium_171-31 Mei-European Central Bank Finalisasi Prototipe Euro Digital, Namun Masih Belum Disahkan.jpg

small_171-31 Mei-European Central Bank Finalisasi Prototipe Euro Digital, Namun Masih Belum Disahkan.jpg

thumbnail_171-31 Mei-European Central Bank Finalisasi Prototipe Euro Digital, Namun Masih Belum Disahkan.jpg

171-31 Mei-European Central Bank Finalisasi Prototipe Euro Digital, Namun Masih Belum Disahkan.jpg

European Central Bank Finalisasi Prototipe Euro Digital, Namun Masih Belum Disahkan

Coinfest Asia is the premier crypto, blockchain, web3 and NFT festival happening in Asia this year. Happening weeks before the G20 summit in Bali and using the theme of The Future, Coinfest Asia brings together regulators, industry leaders, developer communities and entrepreneurs to share global insights and regional opportunities.

 

Held at a casual beachside venue in Bali – Indonesia, the event will be rather unique and not structured like a typical conference, giving all participants a platform to engage and network in a casual setting. Coinfest Asia 2022 is hosted by Coinvestasi, Indonesia’s #1 crypto media (an Indonesia Crypto Network company) and is officially supported by; Coindesk.com, Coingecko, Singapore & Indonesian Blockchain Associations, and the Indonesian Chamber of Commerce. 

Acara Mendatang

Acara Sebelumnya

Berita Lainnya