Teknologi blockchain yang tengah menjadi tren telah membuat lonjakan perusahaan Web3 di Indonesia. Kebanyakan dari perusahaan ini dipenuhi oleh talent yang bertransisi dari Web2, mengingat sifat teknologi yang relatif baru ini.

Sebagai perantara antara talent muda dan perusahaan, Blockchain Talent Indonesia berupaya mempertemukan kebutuhan untuk kedua belah pihak. Melalui program kunjungan ke kantor-kantor Web3, tim Blockchain Talent Indonesia berusaha mendapatkan wawasan mengenai kebutuhan talent yang dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan tersebut.

Baru-baru ini, pihaknya telah mengunjungi kantor Reku, sebuah exchange berbasis di Indonesia yang pertama yang mendapatkan persetujuan tertulis untuk menjalankan _staking_ dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).

Melihat persaingan industri ini di Indonesia, COO Reku, Jesse Choi mengungkapkan bahwa perusahaan memiliki budaya unik yang berbeda dari yang lain, di mana Reku menitikberatkan pada konsep kepemilikan dan pemberdayaan. Menurutnya, Reku sangat menghargai kreativitas, keingintahuan, dan semangat para karyawan dalam mengembangkan perusahaan.

“Kami berharap karyawan kami menjadi _game-changer_, yang mencerminkan dampak transformatif yang ingin kami berikan kepada dunia melalui pekerjaan kami di industri ini,” tutur Jesse.

## Apa yang Membuat Industri Web3 Berbeda Menurut Reku?

Menurut Jesse dari Reku, industri Web3 menawarkan perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan Web2 dalam banyak aspek. Salah satunya adalah dinamikanya yang tinggi dan fokus pada pengembangan, mengharuskan adaptasi cepat dari para karyawan di dalamnya.

“Untuk _software engineer_ misalnya, berurusan dengan blockchain dan _smart contract_ itu unik,” tutur Jesse. “Perbedaan utamanya adalah sifat industri yang dinamis, yang mengharuskan karyawan untuk mudah beradaptasi.”

Industri Web3 juga menawarkan peluang finansial yang menjanjikan dan kompetitif, menurut Jesse. Di area dengan kebutuhan keahlian teknis blockchain yang tinggi, seperti pengembangan kode dan _smart contract_, ia meyakini bahwa Web3 dapat menawarkan gaji yang lebih tinggi daripada Web2.

Selain itu, kompensasi yang ditawarkan oleh perusahaan Web3 bersifat unik, yang sering kali melibatkan token kripto.

“Kompensasi sering kali mencakup token proyek, memberikan karyawan rasa kepemilikan dan saham dalam keberhasilan proyek. Pengaturan kerja bersifat progresif, menawarkan fleksibilitas dan otonomi yang mungkin tidak ada di industri tradisional,” tambah Jesse.

Meskipun demikian, Jesse mengungkapkan bahwa industri Web3 masih kekurangan talent yang memadai, terutama dalam peran-peran yang membutuhkan keahlian teknis yang mendalam di bidang kripto, blockchain, atau Web3.

“Misalnya, di Reku, perekrutan untuk tim riset kami cukup menantang karena kebutuhan akan pengetahuan fundamental dan teknis. Diferensiasi teknis adalah kuncinya, dan menggabungkan keahlian blockchain dengan keahlian Web 2 tradisional akan menguntungkan,” katanya.

## Peluang di Industri Web3

Adanya peluang menjanjikan di industri Web3 dapat menjadi pilihan menarik bagi para talent yang ingin menjelajahi sektor ini. Jesse menekankan bahwa perpindahan dari Web2 ke Web3 tidaklah begitu drastis; yang diperlukan hanyalah kemauan untuk beradaptasi dan terus belajar.


“Tidak ada pedoman yang mapan di Web 3; ini adalah tentang berkontribusi pada bidang yang terus berkembang. Rasa ingin tahu yang tinggi dan kemampuan memecahkan masalah akan membuka jalan menuju kesuksesan,” papar Jesse.

Mengenai hal ini, Jesse menyoroti bahwa Reku mencari talent yang mampu tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang dinamis dan cepat berubah. Ini mencakup sifat keingintahuan, kemampuan adaptasi yang kuat, serta keterampilan dalam memecahkan masalah yang diperlukan dari para talent.

“Industri kami terus berkembang, sehingga kami membutuhkan individu yang ingin belajar dan berkontribusi untuk menciptakan jalur baru menuju kesuksesan,” tegasnya.

## Tentang Blockchain Talent Indonesia

Blockchain Talent Indonesia adalah bagian dari dari Indonesia Crypto Network yang merupakan komunitas Web3 terbesar dan tertua di Indonesia yang telah beroperasi sejak tahun 2016 dengan puluhan ribu orang yang memiliki latar belakang bermacam-macam, dari software engineer, trader, digital marketing, legal expert, finance, dan berbagai macam profesi lainnya.

Blockchain Talent Indonesia saat ini hadir menjadi Talent Management Partner pertama yang memfokuskan diri di industri Web3. Ini hadir di berbagai komunitas aktif dan tidak ditemukan di platform mainstream. Selain itu, Blockchain Talent Indonesia memiliki akses ke ribuan talent Web3 yang tergabung dalam berbagai media keuangan dan kripto, seperti Coinvestasi dan Ngomongin Uang.

Blockchain Talent Indonesia sendiri memiliki tujuan untuk menjadi wadah bagi perusahaan-perusahaan blockchain dan kripto untuk menemukan tenaga ahli yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Saat ini, Blockchain Talent Indonesia berfokus pada membantu berbagai perusahaan di industri Web3 baik startup maupun perusahaan besar lainnya, serta terbuka bagi para talent Web3 pemula hingga profesional.


COO Reku, Jesse Choi mengungkapkan bahwa perusahaan memiliki budaya unik yang berbeda dari yang lain, di mana Reku menitikberatkan pada konsep kepemilikan dan pemberdayaan. 

large_2695-17 November-Reku Ungkap Budaya Exchange, COO Jesse Choi Kami Berharap Karyawan Bisa Jadi Game-Changer.jpg

medium_2695-17 November-Reku Ungkap Budaya Exchange, COO Jesse Choi Kami Berharap Karyawan Bisa Jadi Game-Changer.jpg

small_2695-17 November-Reku Ungkap Budaya Exchange, COO Jesse Choi Kami Berharap Karyawan Bisa Jadi Game-Changer.jpg

thumbnail_2695-17 November-Reku Ungkap Budaya Exchange, COO Jesse Choi Kami Berharap Karyawan Bisa Jadi Game-Changer.jpg

2695-17 November-Reku Ungkap Budaya Exchange, COO Jesse Choi Kami Berharap Karyawan Bisa Jadi Game-Changer.jpg

Reku Ungkap Budaya Exchange, COO Jesse Choi: Kami Berharap Karyawan Bisa Jadi Game-Changer

Crypto exchange Binance mengumumkan akan mengakhiri dukungan terhadap stablecoin Binance USD (BUSD) pada 15 Desember mendatang.

Dalam [pengumuman](https://go.skimresources.com/?id=100652X1574425&isjs=1&jv=15.4.2-stackpath&sref=https%3A%2F%2Fwww.coindesk.com%2Fbusiness%2F2023%2F11%2F29%2Fbinance-will-cease-support-for-its-busd-stablecoin-on-dec-15%2F&url=https%3A%2F%2Fwww.binance.com%2Fen%2Fsupport%2Fannouncement%2Fnotice-regarding-the-removal-of-busd-and-conversion-of-busd-to-fdusd-1c98ce7bb464422dbbaeda7066ae445b&xs=1&xtz=-420&xuuid=5cc8e220eb79789879fa74ca3508a073&xjsf=other_click__auxclick%20%5B2%5D) resminya pada Rabu (29/11/2023), Binance menegaskan bahwa pengguna masih diperbolehkan untuk menukar BUSD mereka hingga Februari 2024. Meski demikian, layanan _withdrawal_ akan dihentikan pada tanggal 31 Desember, dan sisa saldo BUSD akan secara otomatis dikonversi ke FDUSD, yakni stablecoin yang dikeluarkan oleh FD121 Ltd.

Sebelumnya, Binance telah mengatakan pada Agustus lalu bahwa pihaknya akan secara bertahap menghentikan dukungan terhadap BUSD, termasuk menghapusnya dari _trading pair_ spot dan margin, seperti yang dikutip dari [_CoinDesk_](https://www.coindesk.com/business/2023/08/31/binance-to-gradually-end-support-for-busd-products/).

Stablecoin Binance berada di bawah pengawasan regulasi sejak Februari setelah Departemen Layanan Keuangan New York (NYDFS) memerintahkan Paxos untuk [menghentikan penerbitan](https://www.coindesk.id/berita/paxos-resmi-hentikan-minting-busd-atas-arahan-nydfs) BUSD tersebut. Seiring dengan itu, Binance juga [menghadapi gugatan](https://www.coindesk.id/berita/binance-ajukan-mosi-untuk-batalkan-gugatan-cftc) dari US Commodity Futures Trading Commission (CFTC) karena diduga menawarkan produk derivatif kripto yang tidak terdaftar di AS, serta dituduh melanggar hukum federal.

Berdasarkan data dari [_CoinMarketCap_](https://coinmarketcap.com/id/currencies/binance-usd/), volume perdagangan BUSD hanya mencapai Rp5,4 triliun selama 24 jam terakhir.


Saat ini, kepemimpinan Binance telah berpindah tangan ke CEO baru, Richard Teng, menyusul pengunduran diri Pendiri Changpeng Zhao yang mengaku bersalah atas pelanggaran undang-undang anti pencucian uang di AS.

**Baca juga: [Changpeng Zhao Undur Diri dari Jabatan CEO Binance, Akui Bersalah Atas Pelanggaran Anti Cuci Uang AS](https://www.coindesk.id/berita/changpeng-zhao-undur-diri-dari-jabatan-ceo-binance-akui-bersalah-atas-pelanggaran-anti-cuci-uang)**





Pengguna Binance masih dapat menukar BUSD mereka hingga Februari 2024.

Binance stop dukungannya terhadap stablecoin BUSD. (Foto CDI)

large_2729-30 November-Binance akan Berhenti Dukung Stablecoin BUSD, Catat Tanggalnya.jpg

medium_2729-30 November-Binance akan Berhenti Dukung Stablecoin BUSD, Catat Tanggalnya.jpg

small_2729-30 November-Binance akan Berhenti Dukung Stablecoin BUSD, Catat Tanggalnya.jpg

thumbnail_2729-30 November-Binance akan Berhenti Dukung Stablecoin BUSD, Catat Tanggalnya.jpg

2729-30 November-Binance akan Berhenti Dukung Stablecoin BUSD, Catat Tanggalnya.jpg

Binance akan Berhenti Dukung Stablecoin BUSD, Catat Tanggalnya!

Animoca Brands mengumumkan bahwa perusahaan telah melakukan investasi dalam ekosistem TON serta menjadi validator utama di blockchain TON.

Dalam sebuah [pengumuman](https://www.animocabrands.com/ton-foundation-welcomes-animoca-brands-as-ton-blockchain-largest-validator) pada Selasa (28/11/2023), Animoca Brands membantu proyek gim pihak ketiga dengan mendukung TON Play di dalam ekosistem TON. TON Play merupakan salah satu proyek infrastruktur gim yang dibangun berdasarkan TON. Animoca Brands mendukung proyek ini dengan menyediakan infrastruktur dan solusi yang diperlukan bagi proyek game yang akan berjalan di atas TON. TON Play memungkinkan para pengembang untuk meluncurkan gim secara langsung di Telegram, serta memudahkan pengembang untuk mem-_porting_ gim web yang sudah ada ke dalam Telegram melalui aplikasi web.


Kendati demikian, detail spesifik terkait besaran investasi tidak diungkapkan.

"Kerja sama antara TON dan Animoca Brands sedang berlangsung, yang bertujuan untuk membantu pengguna Web2 beralih ke aplikasi mini Web3 yang menarik, intuitif, dan memiliki nilai penggunaan yang kuat. Kolaborasi ini menunjukkan pentingnya Animoca Brands dan TON Foundation dalam memfasilitasi peralihan yang lancar dari Web2 ke Web3," ungkap Animoca Brands dalam pernyataannya.

Founder Animoca Brands, Yat Siu, menyatakan bahwa investasi strategis di TON merupakan bagian penting dari komitmen perusahaan untuk membantu jutaan pengguna Web3 dengan memperlancar transisi dari Web2 ke Web3.

Animoca Brands Corporation Ltd. adalah perusahaan perangkat lunak gim serta modal ventura yang berpusat di Hong Kong, yang telah menciptakan gim-gim Web3 seperti The Sandbox. Perusahaan ini mengklaim sebagai salah satu investor paling aktif di dunia Web3, dengan portofolio lebih dari 400 investasi di berbagai proyek Web3, termasuk Yuga Labs dan Axie Infinity.


Sementara itu, TON adalah blockchain terdesentralisasi yang telah mendapatkan dukungan dari Telegram sebagai blockchain pilihannya untuk pengembangan yang berhubungan dengan Web3 pada September lalu. 

**Baca juga: [Telegram Tunjukkan Dukungan Terhadap Token TON, Harga Ikut Melonjak Naik](https://www.coindesk.id/berita/telegram-tunjukkan-dukungan-terhadap-token-ton-harga-ikut-melonjak-naik)**


Animoca Brands berinvestasi dalam ekosistem TON dan menjadi validator utama di jaringan tersebut.

Animoca Brands berinvestasi ke jaringan TON. (Foto CDI)

large_2728-29 November-Animoca Brands Jadi Validator Terbesar di Jaringan TON.jpg

medium_2728-29 November-Animoca Brands Jadi Validator Terbesar di Jaringan TON.jpg

small_2728-29 November-Animoca Brands Jadi Validator Terbesar di Jaringan TON.jpg

thumbnail_2728-29 November-Animoca Brands Jadi Validator Terbesar di Jaringan TON.jpg

2728-29 November-Animoca Brands Jadi Validator Terbesar di Jaringan TON.jpg

Animoca Brands Jadi Validator Terbesar di Jaringan TON

CEO Coinbase, Brian Armstrong, mengemukakan pandangannya mengenai kesepakatan Binance dengan Departemen Kehakiman AS (DOJ) dengan menyatakan bahwa industri kripto akhirnya dapat menutup pintu bagi para aktor jahat.

"Dalam dunia kripto, kita melihat beberapa pelaku kejahatan, dan saya rasa dengan tindakan hukum terhadap Binance, kita memiliki kesempatan untuk menandai babak baru dan menutup bab ini dalam sejarah kripto," ujar Armstrong dalam sebuah wawancara dengan CNBC International, Senin (27/11/2023), seperti dilansir oleh [_CNBC_](https://www.cnbc.com/2023/11/27/coinbase-ceo-crypto-industry-can-turn-page-after-binance-settlement.html).


Binance mencapai kesepakatan dengan Departemen Kehakiman AS (DOJ)  dengan _settlement_ sebesar USD4,3 miliar atau setara Rp66,7 triliun, yang juga membuat Founder Changpeng Zhao mengundurkan diri dari jabatannya sebagai CEO dan mengaku bersalah atas tuduhan pelanggaran pencucian uang.

**Baca juga: [Changpeng Zhao Undur Diri dari Jabatan CEO Binance, Akui Bersalah Atas Pelanggaran Anti Cuci Uang AS](https://www.coindesk.id/berita/changpeng-zhao-undur-diri-dari-jabatan-ceo-binance-akui-bersalah-atas-pelanggaran-anti-cuci-uang)**

"Memang ada sejumlah kecil aktivitas terlarang dalam dunia kripto, tapi sebenarnya kurang dari 1% dari yang kami amati. Jika melihat penggunaan uang tunai secara ilegal, sering kali lebih besar dari itu," ungkap Armstrong kepada CNBC.

Ia mengakui bahwa ada beberapa pelaku yang menjadi aktor jahat, merujuk pada kasus Binance, runtuhnya _crypto exchange_ FTX, serta tuduhan penipuan yang dialami Founder Sam Bankman-Fried.

"Ada saatnya di mana mudah untuk tumbuh dengan cepat dengan mengabaikan aturan, namun kenyataannya akan selalu datang kembali," paparnya.

Kendati demikian, Armstrong menolak pandangan bahwa kripto digunakan untuk tujuan jahat seperti penipuan, pencucian uang, atau pendanaan teroris, suatu persepsi yang kerap muncul dari perusahaan-perusahaan keuangan yang ragu untuk terlibat dalam ranah kripto karena masalah kepatuhan.

Selain itu, Armstrong menyatakan bahwa ini adalah waktu bagi perusahaan di AS yang telah mematuhi peraturan sejak awal untuk berkembang. Ia juga menyoroti Exchange Traded Fund (ETF) Bitcoin spot sebagai sebagai langkah "monumental" bagi industri ini. 

"Ini akan membawa sumber daya baru ke kripto yang saat ini tidak bisa berpartisipasi langsung, dan saya yakin ini akan melegitimasi industri ini," tambahnya.

## Pertarungan Hukum dengan SEC

Saat ini, Coinbase terlibat dalam pertarungan hukum dengan US Securities and Exchange Commission (SEC) atas dugaan pelanggaran undang-undang sekuritas melalui platformnya.

Mengenai hal ini, Armstrong menyatakan keyakinannya akan kemampuan Coinbase untuk melawan gugatan tersebut. Dia juga membantah klaim bahwa tindakan SEC telah memaksa Coinbase untuk berpindah ke luar AS, menegaskan bahwa perusahaan masih berkomitmen untuk berinvestasi aktif di pasar asalnya.

"Kami memulai perusahaan di AS dan kami berkomitmen untuk tetap di sana serta terus tumbuh di sana karena ini adalah pasar yang besar," tegas Armstrong.

**Baca juga: [Coinbase Digugat SEC Atas Tuduhan Pelanggaran UU Sekuritas AS](https://www.coindesk.id/berita/coinbase-digugat-sec-atas-tuduhan-pelanggaran-uu-sekuritas-as)**


Brian Armstrong menganggap settelement Binance dengan DOJ dapat mengakhiri kecurangan yang dilakukan oleh aktor jahat di industri kripto.

Brian Armstrong buka suara terkait kasus Binance. (Foto CDI)

large_2727-29 November-Ini Pendapat CEO Coinbase Brian Armstrong Tentang Kasus Binance.jpg

medium_2727-29 November-Ini Pendapat CEO Coinbase Brian Armstrong Tentang Kasus Binance.jpg

small_2727-29 November-Ini Pendapat CEO Coinbase Brian Armstrong Tentang Kasus Binance.jpg

thumbnail_2727-29 November-Ini Pendapat CEO Coinbase Brian Armstrong Tentang Kasus Binance.jpg

2727-29 November-Ini Pendapat CEO Coinbase Brian Armstrong Tentang Kasus Binance.jpg

Ini Pendapat CEO Coinbase Brian Armstrong Tentang Kasus Binance!

Kelompok Hamas dan Hizbullah diketahui lebih menyukai menggunakan _blockchain_ Tron dibanding Bitcoin, karena jaringan tersebut dianggap lebih mudah dan cepat.

Menurut penelitian [_Reuters_](https://www.coindesk.id/berita/https-www-coindesk-id-berita-ukraina-membeli-senjata-dan-drone-menggunakan-donasi-kripto), kelompok-kelompok tersebut mulai beralih untuk melakukan transfer kripto mereka ke Tron, hal ini dibuktikan dengan banyaknya _wallet_  Tron yang disita oleh badan-badan keamanan Israel baru-baru ini.


Laporan dari _Reuters_ menunjukkan bahwa Israel telah melakukan setidaknya 143 penyitaan _wallet_  Tron sejak Juli 2021 hingga Oktober 2023.Pada tahun ini, negara tersebut telah menyita sebanyak 87 _wallet_  Tron, termasuk 39 dari _wallet_  yang dimiliki oleh Hizbullah yang berbasis di Lebanon, dan 26 _wallet_  yang diduga berasal dari sekutu Hamas, yakni Jihad Islam Palestina.


Penyitaan tersebut juga mencakup 56 _wallet_ Tron yang terkait dengan Hamas, termasuk 46 _wallet_  pada Maret 2022 yang terhubung dengan sebuah perusahaan penukaran uang yang berbasis di Gaza, yakni Dubai Co. For Exchange.

Menyikapi penelitian tersebut, juru bicara Tron, Hayward Wong, memberikan pernyataan kepada Reuters bahwa semua teknologi pada dasarnya dapat digunakan untuk kegiatan yang meragukan. Dia menekankan bahwa Tron tidak memiliki kendali atas individu atau kelompok yang menggunakan jaringannya.

**Baca juga: [Dengan Bantuan Binance, Israel Bekukan Akun Kripto yang Buka Donasi untuk Hamas](https://www.coindesk.id/berita/https-www-coindesk-id-berita-ukraina-membeli-senjata-dan-drone-menggunakan-donasi-kripto)**



Hamas dan Hizbullah mulai beralih menggunakan jaringan Tron untuk melakukan transfer aset kripto.

Kelompok Hamas dan Hizbullah menggunakan token Tron sebagai aset baru menggantikan Bitcoin. (Foto CDI)

Reku Ungkap Budaya Exchange, COO Jesse Choi: Kami Berharap Karyawan Bisa Jadi Game-Changer

Pelajari Lebih Lanjut

Berlangganan pada Newsletter mingguan kami

Cerita Terkait