Dalam pemungutan suara yang berlangsung minggu ini, perusahaan investasi kripto, Polychain Capital dan Arca, mengusulkan pemotongan hasil ke Anchor Protocol, protokol pinjaman keuangan terdesentralisasi (DeFi) terbesar di ekosistem blockchain Terra.

Anchor Protocol mengiklankan hasil 19,5% dan telah meningkatkan pundi-pundinya menjadi USD12,7 miliar dalam nilai total terkunci (TVL), lintasan yang oleh beberapa analis dan pedagang dianggap tidak berkelanjutan. Angka tersebut menjadikan Anchor protokol DeFi terbesar oleh TVL di ekosistem Terra dan protokol DeFi terbesar keempat di semua blockchain, menurut data dari DeFi Llama.

Pemotongan hasil yang diusulkan akan mengurangi pembayaran Anchor antara 2 poin persentase dan 9,5 poin persentase dari hasil tahunan untuk pengguna yang menyetor lebih dari 100.000 stablecoin UST Terra yang terkait dengan dolar ke dalam protokol.

“Setelah berhasil mem-bootstrap adopsi UST dengan Tingkat Jangkar 20%, saatnya untuk fokus pada keberlanjutan protokol dengan menurunkan hasil keseluruhan yang diperoleh deposan dan mempertahankan hasil tinggi untuk pengguna berukuran kecil dan menengah,” kata proposal tersebut.

PEMBAYARAN BERTINGKAT: Untuk deposan 1.000.000 UST, 100.000 pertama dikenakan 19,56% APY, 400.000 UST berikutnya akan dikenakan 17,50% APY, dan sisa 500.000 UST akan mendapatkan 10,00% APY.

Polychain dan Arca, yang keduanya memiliki modal terkunci di Anchor, juga mengusulkan revisi tarif turun setiap 30 hari untuk jumlah setoran di dua tingkat yang lebih tinggi, yang akan diterapkan selama satu setengah tahun mulai 1 April.

Proposal tersebut, yang diperkenalkan di forum tata kelola Anchor pada 25 Februari, secara resmi ditayangkan untuk pemungutan suara pada hari Kamis.

Meskipun pemungutan suara atas proposal tersebut masih berlangsung – periode pemungutan suara berakhir Rabu pagi depan – tampaknya peluang proposal untuk lolos sangat tipis.

Pada waktu pers, lebih dari 70% pemegang token Anchor berpartisipasi dalam pemungutan suara, dengan 55% memilih "Tidak" dan 16% memilih "Ya."

## Menahan pertumbuhan Terra
Di tengah aksi jual pasar, pertanian stablecoin telah menarik banyak investor kripto yang ingin mendapatkan hasil tinggi dengan risiko pasar yang lebih rendah. Tidak seperti pertanian hasil dengan aset kripto yang lebih berisiko, memegang stablecoin yang mendasarinya pada dasarnya tidak memiliki volatilitas untuk investasi utama.

Usulan tersebut muncul ketika para kritikus Anchor mengatakan bahwa hasil yang tinggi akan menjadi tidak berkelanjutan dan mengancam kelangsungan jangka panjang protokol dan ekosistem Terra yang lebih besar.

Anchor menerima setoran stablecoin UST dan saat ini mengiklankan hasil persentase tahunan (APY) 19,57% pada setoran tersebut, dibayarkan dalam token ANC aslinya.
Angka ini jauh lebih tinggi dari proyek DeFi yang sebanding. Misalnya, Curve pertukaran stablecoin terdesentralisasi yang populer menawarkan APY antara 4,7% hingga 11,8% untuk setoran di kumpulan UST-nya.

Anchor juga telah mendorong permintaan fanatik untuk stablecoin UST di antara investor yang haus akan hasil, baru-baru ini mengirimkan token saudara UST LUNA ke level tertinggi baru sepanjang masa, bahkan ketika token layer-1 lainnya telah banyak terjual. Token ANC asli Anchor juga mengalami kenaikan harga yang besar bulan ini.

Tingkat pinjaman Anchor saat ini untuk UST sekarang berada di 12,7%, angka yang lebih rendah dari imbal hasil 19,5% yang dibayarkan Anchor kepada deposan. Selain itu, jumlah UST yang disetorkan jauh melebihi jumlah UST yang dipinjamkan.

## Perdebatan masyarakat

Proposal tersebut telah menarik diskusi intens dari komunitas DeFi, memicu perdebatan mulai dari celah potensial hingga apakah perubahan pada basis kode Anchor yang ada yang diusulkan oleh pihak ketiga merupakan proposal tata kelola yang valid.

Banyak responden di utas tata kelola proposal menyoroti kekhawatiran tentang potensi serangan Sybil. Serangan seperti itu terjadi jika pengguna Anchor dengan UST dalam jumlah besar membuat beberapa dompet di bawah ambang batas 100.000 UST untuk terus mengumpulkan hasil yang lebih tinggi.

Menanggapi kritik tersebut, ahli strategi penelitian Polychain Josh Rosenthal menjawab, “Kami mengambil taruhan yang diperhitungkan dengan mengasumsikan bahwa permainan dompet ini akan terjadi pada margin, tetapi tidak pada skala yang akan membuat proposal ini tidak efektif secara keseluruhan.”

Kekhawatiran lain yang disoroti oleh Gabriel Shapiro (“@lex_node”), penasihat umum di Delphi Labs, berpusat pada kurangnya arahan yang jelas mengenai implementasi proposal.
Shapiro menyebut proposal itu "secara intrinsik tidak berarti" dan "mustahil untuk dievaluasi," menunjuk pada kerja keras teknis yang diperlukan jika proposal itu disetujui.

Yang lain turun ke Twitter untuk mengatakan bahwa mengimplementasikan proposal akan menjadi penggunaan yang buruk dari sumber daya pengembang Anchor yang berharga.
Kanav Kariya, presiden Jump Crypto, juga ngetweet bahwa Jump akan memilih "Tidak."

Proposal tersebut juga menyentuh kritik lama dari DeFi, yaitu, bahwa proyek dengan cepat mendapatkan TVL dengan membayar hasil yang tidak berkelanjutan.

Akhirnya, para kritikus mengatakan, roda gila akan runtuh, yang mengarah ke eksodus besar-besaran modal, crash token dan air mata. (Istilah “Ponzinomics” sekarang menjadi pokok bahasa sehari-hari kripto.)

Tampaknya "degens" DeFi harus memilih antara keuntungan jangka pendek yang lebih tinggi atau keberlanjutan protokol jangka panjang.

Sementara salah satu pendiri Terra Do Kwon tetap diam di sisi mana yang dia dukung, akun Twitter resmi Anchor Protocol me-retweet sebuah posting dari pengguna Twitter yang menyuarakan keberatan atas proposal tersebut.

Sekalipun proposal itu gagal, tampaknya upaya tersebut setidaknya memicu diskusi yang sangat dibutuhkan mengenai keberlanjutan Anchor, dengan beberapa pembangkang yang keberatan dengan proposal dalam praktiknya, tetapi tidak dalam semangatnya.

“Kita harus menyambut otak baru yang memikirkan masa depan Anchor dan berpartisipasi dalam pemerintahannya,” cuit Kwon.




Didukung oleh industri kelas berat, proposal tata kelola untuk Anchor bertujuan untuk membuat protokol DeFi terbesar di Terra lebih berkelanjutan.


Polychain dan Arca, yang keduanya memiliki modal terkunci di Anchor, juga mengusulkan revisi tarif turun setiap 30 hari untuk jumlah setoran di dua tingkat yang lebih tinggi. (Foto CDI)

large_29-mar_Polychain-Arca-coindesk

medium_29-mar_Polychain-Arca-coindesk

small_29-mar_Polychain-Arca-coindesk

thumbnail_29-mar_Polychain-Arca-coindesk

29-mar_Polychain-Arca-coindesk

Polychain dan Arca Mengusulkan 'Yield Cut' pada Anchor Protocol

Tuntutan yang dilayangkan oleh US Securities and Exchange Commission (SEC) kepada _exchange_ Binance dan CEO Binance, Changpeng 'CZ' Zhao, memberikan efek kejut pada berbagai token di pasar aset kripto. 

Token-token yang dianggap [ditawarkan secara ilegal](https://www.coindesk.com/policy/2023/06/05/sec-sues-crypto-exchange-binance-ceo-changpeng-zhao/) karena merupakan sekuritas tidak terdaftar termasuk pada token BNB, _stablecoin_ BUSD, Solana (SOL), Cardano (ADA), Polygon (MATIC), Coti (COTI), Algorand (ALGO), Axie Infinity (AXS), Filecoin (FIL), Cosmos (ATOM), Sandbox (SAND) dan Decentraland (MANA).

Sebagian besar token-token tersebut mengalami penurunan mulai dari 5% sampai 10%, diikuti juga dengan aset kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, bitcoin (BTC) yang turun 5% ke angka USD25.800 atau sekitar Rp382,8 juta dan ether (ETH) yang turun hingga 4,5% ke angka USD1.811 atau sekitar Rp26,8 juta.

![FKYKOGEDRZDRVPOJOSJDQSV6UY.png](/uploads/FKYKOGEDRZDRVPOJOSJDQSV_6_UY_4eec712c50.png)

Banyak altcoins mengalami penurunan harga bersamaan dengan bitcoin (BTC) dan ether (ETH).

Sebagian besar token-token tersebut mengalami penurunan mulai dari 5% sampai 10%. (Foto CDI)

large_26-06 Juni-Pasar Aset Kripto Merespons Tuntutan SEC Terhadap CZ dan Binance dengan Penurunan Harga.jpg

medium_26-06 Juni-Pasar Aset Kripto Merespons Tuntutan SEC Terhadap CZ dan Binance dengan Penurunan Harga.jpg

small_26-06 Juni-Pasar Aset Kripto Merespons Tuntutan SEC Terhadap CZ dan Binance dengan Penurunan Harga.jpg

thumbnail_26-06 Juni-Pasar Aset Kripto Merespons Tuntutan SEC Terhadap CZ dan Binance dengan Penurunan Harga.jpg

26-06 Juni-Pasar Aset Kripto Merespons Tuntutan SEC Terhadap CZ dan Binance dengan Penurunan Harga.jpg

Pasar Aset Kripto Merespons Tuntutan SEC Terhadap CZ dan Binance dengan Penurunan Harga

_Exchange_ Binance mengalami penarikan dana terbesar sejak krisis perbankan pada Maret lalu, mencapai USD503 juta atau sekitar Rp7,4 triliun, Senin (5/6), menyusul pelayangan [tuntutan](https://www.coindesk.com/policy/2023/06/05/sec-sues-crypto-exchange-binance-ceo-changpeng-zhao/) dari US Securities and Exchange Commission (SEC) kepada Binance dan CEO mereka, Changpeng 'CZ' Zhao di hari yang sama. 

[Grafik](https://dune.com/queries/1639250/2715750) Dune Analytics mengungkapkan bahwa _trader_ telah menarik aset digital lebih dari USD1 miliar atau sekitar Rp14,8 triliun selama periode ini, hampir dua kali lipat dibandingkan deposit yang hanya sebanyak USD546 juta atau sekitar Rp8,1 triliun. Jika terus berlanjut, jumlah ini dapat mengalahkan penarikan dana terbesar sejak pertengahan Maret.

Meski begitu, penarikan besar-besaran ini bukanlah hal yang tidak biasa karena sebelumnya Binance pernah mengalami penarikan sebesar USD830 juta atau sekitar Rp12,3 triliun dalam waktu lebih dari 24 jam karena regulator New York yang melakukan [penindakan](https://www.coindesk.com/business/2023/02/16/busd-drama-sets-stage-for-stablecoin-market-reshuffle/) terhadap BUSD.

_Wallet_ kripto Binance sendiri masih memiliki aset digital senilai USD55 miliar atau sekitar Rp816,2 triliun di simpanan _exchange_, menurut [data](https://portfolio.nansen.ai/dashboard/binance) Nansen.

Arus keluar yang terjadi di Binance setelah tuntutan SEC mencapai USD503 juta atau sekitar Rp7,4 triliun.

Jika terus berlanjut, jumlah ini dapat mengalahkan penarikan dana terbesar sejak pertengahan Maret. (Foto CDI)

large_25-06 Juni-Menyusul Tuntutan SEC, Binance Derita Penarikan Dana Terbesar Sejak Krisis Perbankan.jpg

medium_25-06 Juni-Menyusul Tuntutan SEC, Binance Derita Penarikan Dana Terbesar Sejak Krisis Perbankan.jpg

small_25-06 Juni-Menyusul Tuntutan SEC, Binance Derita Penarikan Dana Terbesar Sejak Krisis Perbankan.jpg

thumbnail_25-06 Juni-Menyusul Tuntutan SEC, Binance Derita Penarikan Dana Terbesar Sejak Krisis Perbankan.jpg

25-06 Juni-Menyusul Tuntutan SEC, Binance Derita Penarikan Dana Terbesar Sejak Krisis Perbankan.jpg

Menyusul Tuntutan SEC, Binance Derita Penarikan Dana Terbesar Sejak Krisis Perbankan


Harga saham [Coinbase (COIN)](https://www.nasdaq.com/market-activity/stocks/coin) mengalami penurunan hingga 9% pada Selasa (6/6/2023) pagi setelah muncul kabar bahwa US Securities and Exchange Commission (SEC) menggugat Binance atas tuduhan pelanggaran undang-undang sekuritas federal.

Melansir [_CoinDesk_](https://www.coindesk.com/markets/2023/06/05/coinbase-stock-drops-6-following-secs-suit-against-binance/), _Senior Market Analyst_ di Oanda, Edward Moya, mengungkapkan bahwa , penurunan tajam harga saham Coinbase terjadi karena adanya kekhawatiran bahwa peraturan di Amerika Serikat akan menganggap banyak kripto sebagai sekuritas.

"Coinbase menginginkan kejelasan dalam regulasi dan tampaknya SEC akan memiliki dampak besar terhadap sebagian besar industri kripto," tambahnya.

[Gugatan yang diajukan oleh SEC](https://www.sec.gov/news/press-release/2023-101) terhadap Binance dan CEO Changpeng Zhao pada Senin (5/6/2023) mencakup 13 dakwaan, termasuk tuduhan bahwa Binance melanggar hukum dengan menawarkan sekuritas yang tidak terdaftar kepada masyarakat umum, seperti token BNB (BNB) dan stablecoin Binance USD (BUSD). Gugatan tersebut juga menuduh bahwa layanan staking yang ditawarkan oleh Binance melanggar undang-undang sekuritas.

Gugatan SEC ini sontak mengejutkan seluruh sektor kripto, yang mengakibatkan penurunan lebih dari 5% dalam harga saham Coinbase segera setelah pengumuman tersebut, dan kemudian terus berlanjut. Sementara itu, harga bitcoin (BTC) [turun lebih dari 5%](https://www.coindesk.id/berita/gugatan-sec-terhadap-binance-guncang-harga-aset-kripto-bitcoin-jatuh-ke-rp381-6-juta) menjadi di kisaran USD25.640 atau setara Rp381,6 juta.

Bagi Coinbase, gugatan terhadap Binance memiliki implikasi yang signifikan, karena pihaknya tengah dalam penyelidikan oleh SEC dan telah [menerima Wells notice](https://www.coindesk.id/berita/sec-kirimkan-wells-notice-ke-coinbase-terkait-penawaran-sekuritas-tak-terdaftar) pada Maret lalu. Surat tersebut merupakan langkah awal yang mengindikasikan bahwa SEC berencana untuk mengambil tindakan penegakan hukum terhadap perusahaan tersebut.

Coinbase menyatakan bahwa SEC mengecam kegiatan perusahaan yang diduga melanggar undang-undang sekuritas, namun belum memperjelas aktivitas mana yang melanggar.

Sebagai respons terhadap situasi ini, Coinbase memutuskan untuk menyediakan layanannya di Kanada yang memiliki peraturan yang lebih jelas bagi perusahaan kripto dibandingkan AS, sehingga memudahkan operasional perusahaan di negara tersebut.

**Baca juga: [Coinbase Lebih Menyukai Pendekatan Regulasi Kanada Dibandingkan Amerika](https://www.coindesk.id/berita/coinbase-lebih-menyukai-pendekatan-regulasi-kanada-dibandingkan-amerika)**

Meski Coinbase belum dilibatkan dalam gugatan SEC, pergerakan harga saham _exchange_ tersebut saat ini menunjukkan bahwa investor khawatir tentang kemungkinan langkah penegakan hukum yang mungkin diambil setelah tindakan regulator tersebut terhadap Binance.



Coinbase menerima Wells Notice pada Maret lalu dan kini tengah dalam penyelidikan SEC. 

COIN merosot menyusul kabar gugatan SEC terhadap Binance. (Foto CDI)

large_21-06 Juni-Saham Coinbase Merosot 9% Pasca Gugatan SEC Terhadap Binance.jpg

medium_21-06 Juni-Saham Coinbase Merosot 9% Pasca Gugatan SEC Terhadap Binance.jpg

small_21-06 Juni-Saham Coinbase Merosot 9% Pasca Gugatan SEC Terhadap Binance.jpg

thumbnail_21-06 Juni-Saham Coinbase Merosot 9% Pasca Gugatan SEC Terhadap Binance.jpg

21-06 Juni-Saham Coinbase Merosot 9% Pasca Gugatan SEC Terhadap Binance.jpg

Saham Coinbase Merosot 9% Pasca Gugatan SEC Terhadap Binance

Aset kripto kompak merosot pada Selasa (6/6/2023) pagi setelah SEC menjatuhkan gugatan terhadap Binance dan CEO Changpeng CZ Zhao.

Pada saat penulisan, harga bitcoin (BTC) merosot tajam menjadi USD25.640 atau sekitar Rp381,6 juta, menurut data [_CoinMarketCap_](https://coinmarketcap.com/id/). Penurunan tersebut mencapai lebih dari 5% dalam 24 jam terakhir dan 7% dalam sepekan. Sebelumnya, aset kripto terbesar ini telah berada di atas level USD27.000 atau setara Rp400 juta selama hampir sepekan. 

Nilai ethereum (ETH), aset kripto terbesar kedua setelah BTC, kini berada di kisaran USD1.806 atau sekitar Rp26,8 juta, mengalami penurunan sebesar 4% dalam 24 jam terakhir dan 5% dalam sepekan.

Sementara BNB (BNB), token _native_ Binance, mengalami penurunan drastis menjadi USD277,61 atau sekitar Rp4,1 juta, turun lebih dari 8% dalam 24 jam terakhir dan 11% dalam sepekan. _Stablecoin_ BUSD juga mengalami penurunan sebesar 0,8% dalam 24 jam terakhir.

Lebih lanjut, aset kripto lainnya seperti XRP (XRP) dan Cardano (ADA) turun masing-masing sebesar 6% dan 8%. Solana (SOL) mengalami penurunan paling tinggi, yakni lebih dari 10%, sedangkan Polygon turun sebesar 7%.

Kekhawatiran mengenai integritas industri dan peraturan regulator terhadap _crypto exchange_ semakin meningkat menyusul kabar [gugatan SEC yang dilayangkan terhadap Binance](https://www.sec.gov/news/press-release/2023-101).

Pada Senin (5/6/2023), US Securities and Exchange Commission (SEC) menggugat Binance, Binance.US, dan Zhao dengan 13 dakwaan yang terkait dengan pelanggaran undang-undang sekuritas federal. Gugatan tersebut menyatakan bahwa terdakwa telah menawarkan sekuritas yang tidak terdaftar kepada masyarakat umum melalui token BNB dan _stablecoin_ Binance USD (BUSD). 

Selain itu, gugatan dari regulator AS tersebut menuduh bahwa layanan _staking_ Binance melanggar undang-undang sekuritas. SEC juga menyebut bahwa Binance memperbolehkan penggabungan dana pelanggan, CZ memiliki kontrol yang tidak terungkap atas Binance.US, dan entitas yang dimiliki dan dioperasikan oleh CZ menggelembungkan volume penjualan Binance.US.


Token native Binance, BNB (BNB) merosot lebih dari 8% dalam 24 jam terakhir menyusul kabar gugatan SEC.

Aset kripto besar berada di zona merah pada Selasa pagi. (Foto CDI)

Polychain dan Arca Mengusulkan 'Yield Cut' pada Anchor Protocol

Pelajari Lebih Lanjut

Berlangganan pada Newsletter mingguan kami

Cerita Terkait