Pengacara asal Ukraina, Artem Afian, mengatakan bahwa Ukraina telah menerima banyak alamat dompet kripto yang terhubung dengan politisi Rusia setelah Ukraina berupaya untuk mencari dan menginput dompet tersebut ke _blacklist_

“Ide kami adalah para kriminal perang ini akan mencoba menghindari sanksi dengan menggunakan kripto dan kami ingin membawa mereka ke sana,” menurut Afian.

Kepala de facto kepentingan kripto di Ukraina, Mykhailo Fedorov, meminta informasi ini pada Sabtu (26/2).. Fedorov yang juga merupakan wakil perdana menteri dan menteri transformasi digital melontarkan seruan keras terkait informasi tentang dompet kripto yang dipegang oleh politisi Rusia dan Belarusia.


## Upaya keras dalam melakukan _blacklist_
Afian mengatakan kepada CoinDesk bahwa ia sedang berjuang dalam urusan kripto dalam peperangan ini demi Ukraina, sambil mengkhawatirkan keselamatannya dan keselamatan orangtuanya. “Perang ini bukan agresi. Ini adalah perang dengan bom sungguhan. Semuanya tampak gila. Orangtua saya masih hidup tetapi saya tidak tahu apakah mereka aman,” katanya.

Saat ini tim Afian baru mengidentifikasi beberapa nama yang menonjol, namun ia berharap setelah dicek ulang dari semua dompet, maka akan muncul lebih banyak nama lagi. Tim Afian berkoordinasi dengan Kementerian Transformasi Digital yang mengembangkan undang-undang tentang aset virtual di Ukraina.

Bagi Afian, persiapan _blacklist_ ini berguna untuk membantu semua bursa aset kripto di dunia untuk menandai politisi ini, keluarga mereka, mitra, dan anak-anak mereka. Afian bermaksud untuk meyakinkan bursa untuk berhenti bekerja dengan para politisi, dan untuk memeras mereka keluar dari dunia kripto.

Ukraina juga telah meminta beberapa jasa bursa kripto untuk memblokir akun pengguna Rusia untuk memastikan sanksi yang dikenakan pada Rusia diterapkan secara efektif.

Afian menambahkan bahwa dia telah mendapatkan ancaman dari “mereka”, tetapi ia senang dengan ancaman tersebut karena dapat membuatnya percaya bahwa dia melakukan hal yang benar.

Ada celah untuk strategi ini karena politisi Rusia dan Belarusia dapat menggunakan cold wallet yaitu dompet yang tidak terhubung ke internet. Namun, Afian ingin pertukaran kripto dapat menjadi “racun” bagi para politisi ini dan memberi tahu mereka bahwa cepat atau lambat Ukraina akan mendapatkannya.

“Putra saya yang berusia empat tahun terbangun karena bom. Saya tidak pernah bisa memaafkan ini. Rusia memilih perang. Saya tidak bisa membuat mereka menderita secara langsung tetapi saya melakukan apa yang saya bisa untuk menghukum mereka,” katanya.

## 'Bounty' akan tergantung pada sisa dana perang
Wakil perdana menteri juga menjanjikan hadiah untuk informasi terkait alamat dompet para politisi Rusia. Afian mengatakan jumlah pastinya akan tergantung pada sejumlah faktor. “Tergantung, karena sebagian besar dana kami digunakan untuk perlawanan militer. Tapi bisa jadi lima atau sepuluh bitcoin, atau lebih,” tambahnya.

Menurut Afian, hal ini adalah momen penting untuk keuangan terdesentralisasi atau decentralized finance (DeFi).

“Jika dunia kripto dapat menunjukkan bahwa tanpa sentralisasi ini mampmelawan kejahatan, maka orang akan mempercayai kripto. Jika dunia kripto gagal di Ukraina, mungkin tidak ada masa depan untuk kripto.”







Ukraina menjanjikan hadiah untuk informasi terkait alamat dompet kripto para politisi Rusia, tetapi jumlah pastinya akan bergantung pada berapa banyak yang digunakan untuk perlawanan militer.


Pengacara asal Ukraina , Artem Afian. (Foto CDI)

large_pengacara-ukraina-artem-afian-coindesk

medium_pengacara-ukraina-artem-afian-coindesk

small_pengacara-ukraina-artem-afian-coindesk

thumbnail_pengacara-ukraina-artem-afian-coindesk

pengacara-ukraina-artem-afian-coindesk

Pengacara Ukraina Mengatakan Negara Tersebut Telah Menerima Banyak Wallet Adress Rusia untuk Daftar ‘Blacklist’ Kripto

Securities and Exchange Commission (SEC) Filipina telah memberikan peringatan kepada pengguna Binance di negara tersebut dengan mengumumkan rencananya untuk memblokir akses ke platform itu karena beroperasi tanpa lisensi yang sah di wilayah tersebut.

Dalam [pengumuman](https://www.sec.gov.ph/wp-content/uploads/2023/11/2023Advisory-against-Binance.pdf) resminya, SEC Filipina menyoroti bahwa Binance telah secara aktif melakukan kampanye promosi di berbagai platform media sosial untuk menarik perhatian dan mengajak masyarakat Filipina untuk terlibat dalam aktivitas investasi dan _trading_ menggunakan layanannya. 

Namun, regulator menegaskan bahwa Binance tidak memiliki kewenangan legal untuk menjual atau menawarkan sekuritas kepada publik di Filipina karena belum memperoleh lisensi yang diperlukan dari badan regulator tersebut.

Selain itu, SEC Filipina memberikan peringatan tegas kepada individu atau pihak yang berperan sebagai penjual, broker, dealer, agen, perwakilan, promotor, perekrut, pemberi pengaruh, atau pendukung dari Binance dalam upaya untuk memasarkan atau meyakinkan orang-orang untuk berinvestasi di platformnya di Filipina, bahkan melalui media online. 

Menurut regulator, tindakan tersebut dapat mendatangkan konsekuensi hukum yang serius sesuai dengan undang-undang setempat, termasuk kemungkinan denda hingga PHP5 juta atau setara Rp1,3 miliar atau hukuman penjara hingga 21 tahun.

Untuk menjalankan rencananya, SEC Filipina berencana untuk bekerja sama dengan Komisi Telekomunikasi Nasional dan Departemen Teknologi Informasi dan Komunikasi Filipina untuk memblokir akses ke Binance di wilayah tersebut.

Regulator juga telah menghubungi Google dan Meta untuk meminta larangan terhadap iklan online yang berasal dari Binance di Filipina.

Apabila pemblokiran ini disetujui, pihaknya akan memberikan waktu hingga tiga bulan kepada pengguna lokal untuk melikuidasi dan menarik kembali investasi mereka.

Menanggapi hal tersebut, Binance menyatakan bahwa pihaknya mengakui dan menghormati pernyataan dari SEC serta telah mengambil langkah-langkah untuk menyesuaikan diri dengan hukum yang berlaku di Filipina. 

"Di Binance, kami berkomitmen untuk menyelaraskan diri dengan peraturan lokal yang berlaku. Di bawah kepemimpinan baru kami, kami telah mengambil langkah proaktif untuk mengatasi kekhawatiran SEC,” kata Binance, seperti yang dikutip dari [_ABS CBN News_](https://news.abs-cbn.com/business/11/29/23/sec-warns-against-binance-mulls-blocking-access-in-ph).

Baru-baru ini, Binance telah [menyetujui _settlement_](https://www.coindesk.id/berita/binance-akan-keluar-dari-pasar-as-setuju-bayar-denda-senilai-usd-66-7-t-ke-doj) dengan Departemen Kehakiman AS (DOJ) dan sepakat untuk membayar USD4,3 miliar atau setara Rp66,7 triliun atas tuduhan bahwa Binance gagal mempertahankan program anti-pencucian uang yang tepat, mengoperasikan bisnis _money-transmitter_ tanpa izin, dan melanggar hukum sanksi.

Sementara Founder Binance, Changpeng Zhao, juga telah [mengaku bersalah](https://www.coindesk.id/berita/changpeng-zhao-undur-diri-dari-jabatan-ceo-binance-akui-bersalah-atas-pelanggaran-anti-cuci-uang) atas tuduhan pelanggaran anti-pencucian uang AS dan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai CEO.

**Baca juga: [Binance akan Berhenti Dukung Stablecoin BUSD, Catat Tanggalnya!](https://www.coindesk.id/berita/binance-akan-berhenti-dukung-stablecoin-busd-catat-tanggalnya)**








SEC Filipina berencana untuk bekerja sama dengan Komisi Telekomunikasi Nasional dan Departemen Teknologi Informasi dan Komunikasi Filipina untuk memblokir akses ke Binance di wilayah tersebut.

large_2732-01 Desember-Tak Berlisensi, Crypto Exchange Binance Terancam akan Diblokir di Filipina.jpg

medium_2732-01 Desember-Tak Berlisensi, Crypto Exchange Binance Terancam akan Diblokir di Filipina.jpg

small_2732-01 Desember-Tak Berlisensi, Crypto Exchange Binance Terancam akan Diblokir di Filipina.jpg

thumbnail_2732-01 Desember-Tak Berlisensi, Crypto Exchange Binance Terancam akan Diblokir di Filipina.jpg

2732-01 Desember-Tak Berlisensi, Crypto Exchange Binance Terancam akan Diblokir di Filipina.jpg

Tak Berlisensi, Crypto Exchange Binance Terancam akan Diblokir di Filipina

Pemain sepakbola profesional Cristiano Ronaldo tengah menghadapi usulan gugatan _class action_ dari sekelompok penggugat yang mengklaim telah menderita kerugian akibat promosinya terhadap _crypto exchange_ Binance.

Dalam pengajuan yang diajukan kepada pengadilan distrik Amerika Serikat di Florida pada Senin (27/11/2023), para penggugat menyatakan bahwa Ronaldo telah ikut mempromosikan serta turut aktif dalam penawaran dan penjualan sekuritas yang tidak terdaftar dalam kerja samanya dengan Binance.

Para penggugat dalam gugatan _class action_ ini adalah Michael Sizemore, Mikey Vongdara, dan Gordon Lewis, yang mengajukan tuntutan ganti rugi serta dana untuk menutupi biaya hukum yang timbul.

Kerja sama Binance dan Ronaldo dimulai pada pertengahan 2022 dalam rangka mempromosikan serangkaian koleksi non-fungible token (NFT) miliknya, di mana setidaknya ada tiga koleksi yang terkait erat dengan Binance.

<blockquote class="twitter-tweet" data-media-max-width="560"><p lang="en" dir="ltr">Cooking something up with <a href="https://twitter.com/binance?ref_src=twsrc%5Etfw">@binance</a> <a href="https://t.co/FMAP5GAdxE">https://t.co/FMAP5GAdxE</a></p>&mdash; Cristiano Ronaldo (@Cristiano) <a href="https://twitter.com/Cristiano/status/1729477584977600615?ref_src=twsrc%5Etfw">November 28, 2023</a></blockquote> <script async src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script>


Diketahui bahwa kehadiran Ronaldo sangat mempengaruhi dan meningkatkan popularitas Binance, dengan jumlah pengikutnya yang mencapai 850 juta di berbagai media sosial. 

Pengajuan tersebut menyoroti bahwa penjualan NFT-nya sangat berhasil dalam mempromosikan _exchange_ tersebut, dengan lonjakan pencarian Binance hingga 500% dalam seminggu setelah penjualan awal.

**Baca juga: [Cristiano Ronaldo Umumkan Peluncuran Koleksi NFT Kedua di Binance](https://www.coindesk.id/berita/cristiano-ronaldo-umumkan-peluncuran-koleksi-nft-kedua-di-binance)** 

Selain itu, pengajuan tersebut mengklaim bahwa pengguna yang mendaftar untuk NFT milik Ronaldo cenderung menggunakan Binance untuk keperluan lain, seperti berinvestasi dalam sekuritas yang tidak terdaftar, termasuk token BNB (BNB) dan program _yield_ kripto.

"Penggunaan Ronaldo dalam promosi merupakan dorongan bagi Binance untuk menawarkan atau mempromosikan investasi dalam sekuritas yang tidak terdaftar kepada jutaan pengikut, penggemar, dan pendukungnya dengan platform Binance," ungkap pengajuan tersebut, seperti yang dikutip dari [_Cointelegraph_](https://cointelegraph.com/news/cristiano-ronaldo-class-action-lawsuit-over-binance-promotion).

Selain itu, para penggugat menegaskan bahwa Ronaldo mengetahui atau seharusnya mengetahui tentang penjualan sekuritas kripto yang tidak terdaftar oleh Binance, mengingat pengalaman investasinya dan sumber daya luasnya yang memungkinkannya untuk berkonsultasi dengan penasehat eksternal.

Selain itu, gugatan ini mengacu pada panduan US Securities and Exchange Commission (SEC) yang menekankan perlunya pengungkapan pembayaran yang diterima oleh selebritas untuk mempromosikan aset kripto, yang menurut klaim penggugat tidak dilakukan oleh Ronaldo.

## Binance Versus Pemerintah AS

Binance dan Founder Changpeng Zhao saat ini tengah menghadapi tuntutan hukum dari pemerintah AS. Baru-baru ini, perusahaan melakukan kesepakatan dengan Departemen Kehakiman AS (DOJ) dengan _settlement_ senilai USD4,3 miliar atau setara Rp66,7 triliun untuk mengakhiri penyelidikan yang sedang berlangsung. 

Di sisi lain, Changpeng Zhao juga telah mengaku bersalah atas pelanggaran undang-undang pencucian AS dan sepakat untuk [mundur dari jabatannya](https://www.coindesk.id/berita/changpeng-zhao-undur-diri-dari-jabatan-ceo-binance-akui-bersalah-atas-pelanggaran-anti-cuci-uang) sebagai CEO Binance.


Zhao dihadapkan pada ancaman hukuman hingga 18 bulan penjara. Di samping itu, Binance telah menyetujui pengawasan kepatuhan oleh DOJ dan Departemen Keuangan AS selama lima tahun ke depan.

Tidak hanya itu, keduanya juga tengah [menghadapi gugatan dari SEC](https://www.coindesk.id/berita/binance-dan-ceo-changpeng-zhao-ajukan-mosi-untuk-batalkan-gugatan-sec) yang menyatakan bahwa mereka telah menjual sekuritas yang tidak terdaftar melalui token BNB dan stablecoin BUSD.


**Baca juga: [Binance dan CEO Changpeng Zhao Ajukan Mosi untuk Batalkan Gugatan SEC](https://www.coindesk.id/berita/binance-dan-ceo-changpeng-zhao-ajukan-mosi-untuk-batalkan-gugatan-sec)**




Gugatan tersebut menyatakan bahwa Ronaldo telah ikut mempromosikan serta turut aktif dalam penawaran dan penjualan sekuritas yang tidak terdaftar dalam kerja samanya dengan Binance.

Ronaldo digugat karena mempromosikan Binance. (Foto CDI)

large_2731-30 November-Cristiano Ronaldo Kena Gugatan Class-Action Karena Promosikan Binance.jpg

medium_2731-30 November-Cristiano Ronaldo Kena Gugatan Class-Action Karena Promosikan Binance.jpg

small_2731-30 November-Cristiano Ronaldo Kena Gugatan Class-Action Karena Promosikan Binance.jpg

thumbnail_2731-30 November-Cristiano Ronaldo Kena Gugatan Class-Action Karena Promosikan Binance.jpg

2731-30 November-Cristiano Ronaldo Kena Gugatan Class-Action Karena Promosikan Binance.jpg

Cristiano Ronaldo Kena Gugatan Class-Action Karena Promosikan Binance

Founder Binance, Changpeng Zhao, telah mundur dari jabatannya sebagai ketua dewan dari Binance.US, sebuah entitas exchange yang beroperasi di Amerika Serikat. Sebelumnya, Zhao juga telah menyatakan langkah serupa dengan jabatannya sebagai CEO Binance.

Dalam sebuah pengumuman pada Selasa (28/11/2023), Binance.US mengkonfirmasi bahwa Zhao akan memindahkan hak suara kepada seorang kuasa.

"Seiring transisi CZ ke kehidupan setelah Binance, ia telah memutuskan untuk mundur dari perannya sebagai Ketua Dewan Direksi kami dan mendelegasikan hak suaranya melalui pengaturan proxy, dimana keterlibatannya dalam perusahaan berbasis pada kepentingan ekonomi semata dan dia tidak akan lagi terlibat dalam struktur tata kelola kami," tulis Binance.US di platform X.

<blockquote class="twitter-tweet"><p lang="en" dir="ltr">We wanted to provide an update to the <a href="https://t.co/AZwoBOgsqS">https://t.co/AZwoBOgsqS</a> community in light of last week’s news regarding CZ and <a href="https://t.co/IZwa5M2U8b">https://t.co/IZwa5M2U8b</a>.<br><br>As you know, <a href="https://t.co/AZwoBOgsqS">https://t.co/AZwoBOgsqS</a> was launched with the express purpose of serving United States customers in accordance with all…</p>&mdash; Binance.US 🇺🇸 (@BinanceUS) <a href="https://twitter.com/BinanceUS/status/1729530641526435859?ref_src=twsrc%5Etfw">November 28, 2023</a></blockquote> <script async src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script>

Perusahaan tersebut menegaskan bahwa layanan _exchange_ mereka akan tetap beroperasi di AS dan akan memastikan kelangsungan layanan bagi pelanggan mereka seperti biasanya.


"Binance.US akan tetap dipimpin oleh Norman Reed dan tim manajemen yang telah berpengalaman. Kami memiliki sumber daya yang memadai untuk terus memperluas dan mengembangkan platform kami, melakukannya dengan kejelasan dan momentum baru, sambil tetap mempertahankan komitmen yang sama terhadap kepuasan pelanggan," tutup Binance.US.

Meskipun pihaknya bukan bagian dari kesepakatan Binance dengan pemerintah AS yang mengharuskan _exchange_ global tersebut untuk [membayar denda](https://www.coindesk.id/berita/binance-akan-keluar-dari-pasar-as-setuju-bayar-denda-senilai-usd-66-7-t-ke-doj) senilai USD4,3 miliar atau serara Rp66,7 triliun, Binance.US masih menghadapi gugatan dari US Securities and Exchange Commission (SEC) atas dugaan [penawaran sekuritas yang tidak terdaftar](https://www.coindesk.id/berita/sec-exchange-binance-us-menawarkan-sekuritas-tidak-terdaftar) kepada investor AS. Kasus ini juga melibatkan Binance serta [Changpeng Zhao](https://www.coindesk.id/berita/ceo-binance-changpeng-zhao-dijerat-beragam-tuntutan-oleh-sec), dan masih dalam proses penyelesaian di pengadilan AS.

**Baca juga: [JPMorgan Sebut Settlement Binance Bisa Berdampak Positif Bagi Industri Kripto](https://www.coindesk.id/berita/jp-morgan-sebut-settlement-binance-bisa-berdampak-positif-bagi-industri-kripto)**


Binance.US mengkonfirmasi bahwa Zhao akan memindahkan hak suara kepada seorang kuasa.

Zhao berhenti menjadi ketua dewan direksi Binance.US. (Foto CDI)

large_2726-29 November-Usai Pengunduran Diri dari CEO Binance, Changpeng Zhao Juga Cabut dari Dewan Direksi Binance.US.jpg

medium_2726-29 November-Usai Pengunduran Diri dari CEO Binance, Changpeng Zhao Juga Cabut dari Dewan Direksi Binance.US.jpg

small_2726-29 November-Usai Pengunduran Diri dari CEO Binance, Changpeng Zhao Juga Cabut dari Dewan Direksi Binance.US.jpg

thumbnail_2726-29 November-Usai Pengunduran Diri dari CEO Binance, Changpeng Zhao Juga Cabut dari Dewan Direksi Binance.US.jpg

2726-29 November-Usai Pengunduran Diri dari CEO Binance, Changpeng Zhao Juga Cabut dari Dewan Direksi Binance.US.jpg

Usai Pengunduran Diri dari CEO Binance, Changpeng Zhao Juga Cabut dari Dewan Direksi Binance.US

Founder dan mantan CEO Binance, Changpeng Zhao, saat ini diwajibkan untuk tetap berada di Amerika Serikat

Melansir [_CoinDesk_](https://www.coindesk.com/policy/2023/11/27/binance-founder-cz-stuck-in-us-for-the-moment/) pada Selasa (28/11/2023), keputusan ini ditegaskan oleh seorang hakim federal AS yang mempertimbangkan permohonan Departemen Kehakiman AS (DOJ) agar Zhao tinggal di negara tersebut hingga ia menjalani hukuman pada Februari 2024.


Pekan lalu, Zhao mengaku bersalah atas pelanggaran undang-undang anti pencucian uang AS dan [mengundurkan diri](https://www.coindesk.id/berita/changpeng-zhao-undur-diri-dari-jabatan-ceo-binance-akui-bersalah-atas-pelanggaran-anti-cuci-uang) dari jabatannya sebagai CEO Binance. 

Usai pengakuan bersalahnya, Zhao mendapat pembebasan dengan jaminan uang sebesar USD175 juta atau sekitar Rp2,7 triliuun. Ketentuan pembebasannya memungkinkan untuk kembali ke Uni Emirat Arab (UEA) di mana keluarganya tinggal. Hakim Richard Jones mempertahankan keputusan ini pada Senin (27/11/2023), seperti yang dilaporkan _CoinDesk_.


Namun, pengacara dari DOJ berusaha untuk menahan Zhao di AS, dengan alasan bahwa ada risiko dia melarikan diri karena memiliki kekayaan yang signifikan dan tidak adanya perjanjian ekstradisi antara AS dan UEA. Mereka sendiri tidak mendesak untuk menahan Zhao sebelum menjalani hukumannya.

DOJ menyatakan bahwa Zhao menghadapi ancaman hukuman penjara dari beberapa bulan hingga 10 tahun, walaupun ada kemungkinan dirinya mengajukan banding jika hukumannya lebih dari 18 bulan. Selain itu, Zhao juga setuju untuk membayar denda sebesar USD50 juta atau sekitar Rp772 miliar sebagai bagian dari kesepakatan pembelaannya.


Di sisi lain, Binance mengakui telah melakukan pelanggaran terkait sanksi dan undang-undang _money-transmitter_, serta menyetujui [pembayaran denda](https://www.coindesk.id/berita/binance-akan-keluar-dari-pasar-as-setuju-bayar-denda-senilai-usd-66-7-t-ke-doj) sebesar USD4,3 miliar atau setara Rp66,7 triliun dan bersedia untuk patuh kepada pemerintah AS.

**Baca juga: [JPMorgan Sebut Settlement Binance Bisa Berdampak Positif Bagi Industri Kripto](https://www.coindesk.id/berita/jp-morgan-sebut-settlement-binance-bisa-berdampak-positif-bagi-industri-kripto)**


 Ketentuan pembebasan sebelumnya memungkinkan Zhao untuk kembali ke Uni Emirat Arab (UEA) di mana keluarganya tinggal.

Changpeng Zhao tidak diizinkan pulang ke Uni Emirat Arab saat ini. (Foto CDI)

Pengacara Ukraina Mengatakan Negara Tersebut Telah Menerima Banyak Wallet Adress Rusia untuk Daftar ‘Blacklist’ Kripto

Pelajari Lebih Lanjut

Berlangganan pada Newsletter mingguan kami

Cerita Terkait