Pemerintah Indonesia akan segera meluncurkan bursa kripto pada akhir 2022. Keputusan ini diambil sebagai bagian dari upaya untuk melindungi konsumen di tengah meningkatnya minat terhadap aset digital, ungkap Jerry Sambuaga selaku Wakil Menteri Perdagangan Indonesia Kabinet Indonesia. 


- Sebelumnya, telah diumumkan bahwa bursa kripto tersebut akan diluncurkan pada 2021, namun keputusan tersebut diubah karena kerumitan proses sehingga peluncuran dilakukan pada Q1 2022.  Jerry mengatakan bahwa perkenalan bursa kripto memerlukan persiapan, validasi entitas yang akan dimasukkan, serta persyaratan modal minimum. Keputusan tersebut diundur kembali sampai Q4 2022. 
- Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) yang mengatur perdagangan kripto di Indonesia, bulan lalu berhenti mengeluarkan sertifikat pendaftaran untuk pedagang aset kripto.
- Indonesia memiliki sekitar 25 perusahaan perdagangan kripto berlisensi di bawah Bappebti.
- Data Bappebti menunjukkan bahwa pada 2021, transaksi kripto di Indonesia berjumlah 859,4 triliun rupiah (USD57,7 miliar), meningkat dari 64,9 triliun rupiah pada 2020.

Jerry mengatakan bahwa perkenalan bursa kripto memerlukan persiapan, validasi entitas yang akan dimasukkan, serta persyaratan modal minimum.

Wakil Menteri Perdagangan Indonesia Kabinet Indonesia, Dr. Jerry Sambuaga. (Foto CDI)

large_1sep-indonesia stock-coindesk.jpg

medium_1sep-indonesia stock-coindesk.jpg

small_1sep-indonesia stock-coindesk.jpg

thumbnail_1sep-indonesia stock-coindesk.jpg

1sep-indonesia stock-coindesk.jpg

Pemerintah Indonesia Akan Meluncurkan Bursa Kripto Pada Q4 2022

Pengadilan banding telah menolak permohonan dari _founder_ FTX, Sam Bankman-Fried, untuk dibebaskan dari tahanan sementara selama menunggu persidangan pertamanya atas tuduhan penipuan.

"Kami menolak pandangan [Bankman-Fried] bahwa pengadilan distrik gagal mempertimbangkan alternatif penahanan yang kurang ketat. Catatan menunjukkan bahwa pengadilan distrik telah mempertimbangkan semua faktor yang relevan, termasuk perilaku Terdakwa-Pembanding selama ini, yang mengharuskan pengadilan distrik untuk berulang kali memperketat persyaratan pembebasan,” menurut perintah pengadilan, seperti yang dikutip dari [_CoinDesk_](https://www.coindesk.com/policy/2023/09/21/sam-bankman-fried-will-remain-in-jail-through-the-start-of-his-trial/) pada Kamis (21/9/2023).

Pada Agustus, pembebasan Bankman-Fried dengan jaminan telah dicabut, karena Hakim Lewis Kaplan berpendapat bahwa ia mungkin telah mencoba memengaruhi para saksi.

**Baca selengkapnya: [Jaminan Ditarik Hakim, Sam Bankman-Fried Balik ke Penjara Jelang Persidangan](https://www.coindesk.id/berita/jaminan-ditarik-hakim-sam-bankman-fried-balik-ke-penjara-jelang-persidangan)**


Bankman-Fried sebelumnya mengakui telah memberikan jurnal pribadi milik mantan CEO Alameda Research, Caroline Ellison, kepada seorang reporter dari New York Times, yang mengakibatkan sebagian isi jurnal tersebut dipublikasikan. Jaksa penuntut menyebut ini sebagai tindakan intimidasi terhadap saksi. 

Pengacara SBF juga mengajukan argumen untuk pembebasan dini dari penjara dengan alasan bahwa akses internet yang tidak konsisten membuatnya sulit mempersiapkan pembelaan yang memadai untuk persidangan pidananya.

Persidangan Bankman-Fried dijadwalkan akan dimulai pada tanggal 3 Oktober 2023 di New York. Dirinya tengah menghadapi tuduhan penipuan dan konspirasi yang terkait dengan operasi dan kejatuhan FTX, dan telah [mengaku tidak bersalah](https://www.coindesk.id/berita/sam-bankman-fried-akui-tak-bersalah-atas-dakwaan-terbaru-termasuk-dugaan-penipuan) terhadap ketujuh tuduhan tersebut.

**Baca juga: [Sam Bankman-Fried Menyalahkan Semua Orang Kecuali Dirinya Sendiri atas Keruntuhan FTX](https://www.coindesk.id/berita/sam-bankman-fried-menyalahkan-semua-orang-kecuali-dirinya-sendiri-atas-keruntuhan-ftx)**


Sebelumnya, pembebasan Bankman-Fried dengan jaminan telah dicabut karena ia dianggap telah mencoba memengaruhi para saksi.

Bankman-Fried tetap dipenjara hingga persidangannya. (Foto CDI)

large_109-22 September-Pengajuan Banding Ditolak, Sam Bankman-Fried akan Tetap Dipenjara Jelang Persidangan.jpg

medium_109-22 September-Pengajuan Banding Ditolak, Sam Bankman-Fried akan Tetap Dipenjara Jelang Persidangan.jpg

small_109-22 September-Pengajuan Banding Ditolak, Sam Bankman-Fried akan Tetap Dipenjara Jelang Persidangan.jpg

thumbnail_109-22 September-Pengajuan Banding Ditolak, Sam Bankman-Fried akan Tetap Dipenjara Jelang Persidangan.jpg

109-22 September-Pengajuan Banding Ditolak, Sam Bankman-Fried akan Tetap Dipenjara Jelang Persidangan.jpg

Pengajuan Banding Ditolak, Sam Bankman-Fried akan Tetap Dipenjara Jelang Persidangan

Binance, Binance.US dan Changpeng Zhao telah mengajukan mosi kepada pengadilan untuk meminta pembatalan tuntutan yang diajukan oleh US Securities and Exchange Commission (SEC) terhadap mereka.

Menurut [pengajuan](https://www.courtlistener.com/docket/67474542/118/sec-v-binance-holdings-limited/?redirect_or_modal=True) pada Kamis (21/9/2023), Binance dan Zhao berpendapat bahwa tindakan regulator tersebut secara tidak masuk akal menuduh berbagai pelanggaran terkait sekuritas, dan bahwa SEC telah gagal menyediakan panduan yang jelas bagi sektor ini sebelum mengajukan tuntutannya terhadap _exchange_ tersebut. Akibatnya, mereka menganggap bahwa SEC telah memberlakukan aturan-aturannya terhadap sektor kripto secara retrospektif.

"Baru-baru ini pada tahun 2021, _Chair_ SEC Gary Gensler secara terbuka mengakui bahwa tidak ada kerangka peraturan yang ada di bawah wewenang SEC untuk _crypto exchange_ dan hanya Kongres AS yang dapat memberikan wewenang tersebut,” menurut pengajuan tersebut. “Namun, pada akhir tahun 2022, SEC tiba-tiba berubah sikap dan mengklaim bahwa hampir semua aset kripto adalah sekuritas yang tunduk pada wewenangnya. Sejak itu, meskipun terdapat perdebatan legislatif mengenai aset kripto, SEC mulai menguatkan posisinya tersebut melalui proses peradilan."

Pengajuan ini juga menambahkan bahwa gugatan SEC tidak memiliki dasar yang kuat dalam hukum sekuritas yang berlaku saat ini di AS.

Binance juga menegaskan bahwa regulator telah salah menafsirkan hukum sekuritas dan penerapannya pada aset kripto.

"Dalam upayanya untuk mengklaim kewenangan regulasi atas industri kripto, SEC telah mengubah makna dari teks hukum sekuritas," demikian bunyi pengajuan tersebut.

Di sisi lain, Binance.US juga telah mengambil langkah untuk meminta pembatalan tuntutan yang diajukan terhadapnya melalui pengajuan terpisah yang diajukan pada hari yang sama.

SEC sebelumnya telah [menggugat](https://www.coindesk.id/berita/ceo-binance-changpeng-zhao-dijerat-beragam-tuntutan-oleh-sec) Binance, Zhao, dan Binance.US pada Juni, dengan tuduhan bahwa mereka ilegal dalam mendaftarkan sekuritas yang tidak terdaftar dalam bentuk beberapa aset kripto yang diperdagangkan dan diinvestasikan oleh investor AS.

**Baca juga: [CEO Binance.US Undur Diri, Exchange Putuskan PHK Sepertiga Karyawannya](https://www.coindesk.id/berita/ceo-binance-us-undur-diri-exchange-putuskan-phk-sepertiga-karyawannya)**


Pengajuan Binance menyebut bahwa gugatan SEC tidak memiliki dasar yang kuat dalam hukum sekuritas yang berlaku saat ini di AS.

Binance dan CZ meminta pengadilan untuk membatalkan gugatan SEC. (Foto CDI)

large_108-22 September-Binance dan CEO Changpeng Zhao Ajukan Mosi untuk Batalkan Gugatan SEC.jpg

medium_108-22 September-Binance dan CEO Changpeng Zhao Ajukan Mosi untuk Batalkan Gugatan SEC.jpg

small_108-22 September-Binance dan CEO Changpeng Zhao Ajukan Mosi untuk Batalkan Gugatan SEC.jpg

thumbnail_108-22 September-Binance dan CEO Changpeng Zhao Ajukan Mosi untuk Batalkan Gugatan SEC.jpg

108-22 September-Binance dan CEO Changpeng Zhao Ajukan Mosi untuk Batalkan Gugatan SEC.jpg

Binance dan CEO Changpeng Zhao Ajukan Mosi untuk Batalkan Gugatan SEC

Menyusul gugatan FTX terhadap kedua orang tua Sam Bankman-Fried, yakni Joseph Bankman dan Barbara Fried, Stanford University mengumumkan bahwa pihaknya akan mengembalikan seluruh "hadiah" berupa donasi bernilai jutaan dolar yang diterima dari FTX.

"Kami telah berdiskusi dengan para pengacara debitur FTX untuk mengembalikan hadiah-hadiah ini secara penuh. Stanford menerima kontribusi dari FTX Foundation dan perusahaan-perusahaan terkait FTX, sebagian besar digunakan untuk proyek pencegahan dan penelitian terkait pandemi,” menurut seorang juru bicara Standford University, seperti yang dikutip dari [_Bloomberg_](https://www.bloomberg.com/news/articles/2023-09-19/stanford-says-will-return-entirety-of-gifts-received-from-ftx), Rabu (20/9/2023).


Pada Senin (18/9/2023), FTX menggugat Joseph Bankman dan Barbara Fried atas dugaan penyalahgunaan dana senilai jutaan dolar, termasuk donasi sekitar USD5,5 juta atau setara Rp84,5 miliar yang diberikan kepada Stanford University.

Sebagai informasi, Bankman dan Fried adalah profesor di Stanford Law School. 

Pengacara Bankman dan Fried, yakni Sean Hecker dan Michael Tremonte, menegaskan bahwa klaim yang diajukan oleh FTX adalah tidak benar dan menganggap gugatan tersebut sebagai upaya yang merugikan kedua pihak.

“Ini adalah upaya berbahaya untuk mengintimidasi Joe dan Barbara dan merusak proses juri hanya beberapa hari sebelum persidangan anak mereka dimulai,” kata Hecker dan Tremonte.

FTX mengajukan kebangkrutan pada November 2022. Persidangan perdana Sam Bankman-Fried terhadap tuduhan penipuan dijadwalkan akan dimulai pada tanggal 3 Oktober di New York.

**Baca juga: [Sam Bankman-Fried Akui Tak Bersalah Atas Dakwaan Terbaru, Termasuk Dugaan Penipuan](https://www.coindesk.id/berita/sam-bankman-fried-akui-tak-bersalah-atas-dakwaan-terbaru-termasuk-dugaan-penipuan)**


Stanford University menyatakan telah berdiskusi dengan pengacara debitur FTX untuk mengembalikan semua hadiah-hadiah yang diberikan crypto exchange tersebut.

Stanford University akan mengembalikan donasi dari FTX. (Foto CDI)

large_104-21 September-Stanford University akan kembalikan Semua Donasi dari FTX Bernilai Jutaan Dolar.jpg

medium_104-21 September-Stanford University akan kembalikan Semua Donasi dari FTX Bernilai Jutaan Dolar.jpg

small_104-21 September-Stanford University akan kembalikan Semua Donasi dari FTX Bernilai Jutaan Dolar.jpg

thumbnail_104-21 September-Stanford University akan kembalikan Semua Donasi dari FTX Bernilai Jutaan Dolar.jpg

104-21 September-Stanford University akan kembalikan Semua Donasi dari FTX Bernilai Jutaan Dolar.jpg

Stanford University akan kembalikan Semua Donasi dari FTX Senilai Rp84,5 miliar

_Crypto exchange_ FTX mengajukan gugatan terhadap kedua orang tua Sam Bankman-Fried, yakni Joseph Bankman dan Barbara Fried, atas dugaan penyalahgunaan dana bernilai jutaan dolar AS.

Melansir laporan [_CoinDesk_](https://www.coindesk.com/policy/2023/09/19/ftx-bankruptcy-estate-sues-sam-bankman-frieds-parents-joseph-and-barbara/) pada Selasa (19/9/2023), FTX mengklaim bahwa Bankman-Fried mengelola FTX sebagai "bisnis keluarga" dan mengalihkan dana pelanggan untuk kepentingan kelompok kecil orang dalam, termasuk orang tuanya.

Dalam gugatan tersebut, FTX menuduh bahwa Bankman dan Fried menerima hadiah uang tunai dari FTX senilai USD10 juta (setara Rp153,7 miliar) dan properti mewah senilai USD16,4 juta (sekitar Rp252 miliar) di Bahama, bahkan ketika perusahaan tersebut berada di ambang kehancuran. Bankman dan Fried juga diduga mendorong FTX untuk menyumbangkan dana amal senilai puluhan juta dolar AS, termasuk ke Stanford University, di mana keduanya menjadi profesor di universitas tersebut.

Pengajuan FTX ini meminta kepada pengadilan untuk memberikan ganti rugi kepada perusahaan, dengan mengembalikan properti yang diberikan atau pembayaran yang dilakukan kepada orang tua oleh FTX di masa lalu, dan mengenakan ganti rugi atas tindakan yang dianggap "disengaja, ceroboh, dan jahat."

**Baca juga: [FTX Ungkap Rincian Terbaru Kepemilikan Aset Senilai Rp107,3 Triliun](https://www.coindesk.id/berita/ftx-ungkap-rincian-terbaru-kepemilikan-aset-senilai-rp107-3-triliun)**

## FTX Sebagai Bisnis Keluarga Sam Bankman-Fried

Menurut gugatan FTX, ayah Bankman-Fried, yang merupakan seorang ahli pajak di Stanford Law School, telah seringkali berperan sebagai ‘penasehat’ di perusahaan yang dikelola oleh putranya, Namun, Bankman memilih untuk tetap diam ketika ia melihat tanda-tanda peringatan akan adanya penipuan dan tidak melakukan banyak hal untuk mencegah para eksekutif FTX menyalahgunakan dana nasabah, menurut gugatan tersebut.

Sementara itu, Barbara Fried dianggap sebagai pengaruh yang kuat dalam kontribusi politik FTX dan telah mendirikan komite aksi politik yang mendapatkan sumbangan besar dari Bankman-Fried dan eksekutif lainnya.

Pengacara Bankman dan Fried, Sean Hecker dan Michael Tremonte, menyatakan bahwa klaim yang diajukan oleh FTX adalah salah dan menganggap gugatan baru ini sebagai upaya yang merugikan dan seharusnya tidak mengorbankan dana nasabah FTX.

"Ini adalah upaya berbahaya untuk mengintimidasi Joe dan Barbara dan merusak proses juri hanya beberapa hari sebelum persidangan anak mereka dimulai," kata Hecker dan Tremonte.

FTX telah mengajukan kebangkrutan pada November 2022. Bankman-Fried sendiri telah [mengaku tidak bersalah](https://www.coindesk.id/berita/sam-bankman-fried-akui-tak-bersalah-atas-dakwaan-terbaru-termasuk-dugaan-penipuan) atas semua dakwaan, termasuk tuduhan bahwa ia telah menipu pelanggan FTX dengan menggunakan dana mereka untuk menopang investasinya yang berisiko. 

Sementara itu, mantan eksekutif FTX lainnya, yakni Nishad Singh, Gary Wang, dan Caroline Ellison, telah [mengaku bersalah](https://www.coindesk.id/berita/akui-bersalah-nishad-singh-digugat-sec-dan-cftc-atas-tuduhan-penipuan-investor) dan bersedia untuk bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menyelesaikan kasus kebangkrutan perusahaan tersebut.

**Baca juga: [Sam Bankman-Fried Menyalahkan Semua Orang Kecuali Dirinya Sendiri atas Keruntuhan FTX](https://www.coindesk.id/berita/sam-bankman-fried-menyalahkan-semua-orang-kecuali-dirinya-sendiri-atas-keruntuhan-ftx)**


Dalam gugatannya, FTX mengklaim bahwa Bankman-Fried mengelola FTX sebagai “bisnis keluarga”.

Bankman dan Fried digugat FTX. (Foto CDI)

Pemerintah Indonesia Akan Meluncurkan Bursa Kripto Pada Q4 2022

Pelajari Lebih Lanjut

Berlangganan pada Newsletter mingguan kami

Cerita Terkait